Di tempat yang sama, Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Kemendikbudristek, Beny Bandanadjaja mengatakan, PBL merupakan bagian yang harus dijalankan oleh perguruan tinggi, khususnya yang negeri. PBL menjadi indikator kinerja utama (IKU).
Dengan PBL Expo bisa dilihat bahwa PNJ sudah lakukan dan banyak produk yang dihasilkan mahasiswa.
“Disini kita bisa lihat banyak ditampilkan produk inovasi yang berasal mahasiswa dan dosen PNJ. Dengan PBL Expo bisa dilihat bahwa PNJ sudah lakukan dan banyak produk yang dihasilkan mahasiswa,” katanya.
Dukungan yang diberikan pemerintah adalah dengan membuat peraturan dalam bentuk panduan serta bimbingan teknis (bimtek).
Saat ini sudah seluruh politeknik menjalankan PBL, hanya saja prosentasenya belum 100 persen.
Karena di poltek prinsipnya melaksanakan kegiatan praktik dalam pembelajaran. Untuk praktik itu yang disebut PBL.
“Tapi banyak yang praktiknya itu seperti praktikum, nah kita geser dari praktikum ke praktek yang mengatasi permasalahan industri,”katanya.
Kalau yang negeri kalau sudah menerapkan minimal 50 persen dari mata kuliah dalam bentuk PBL, akan ada insentif dari Kemendikbud.
Insentif bisa semacam penghargaan sehingga bisa memicu untuk menerapkan PBL.