Senada dengan itu, Mizuar Mahdi, Ketua Masyarakat Peduli Sejarah Aceh yang mendapat penghargaan AKI
2023 kategori Pelestari, menambahkan bahwa penghargaan ini memperkuat eksistensi lembaganya.
“Masyarakat Peduli Sejarah Aceh semakin diperhitungkan serta ditunggu setiap gerak kerja dan hasil kajiannya.
Dana pembinaan yang diterima dari AKI dapat digunakan untuk pengembangan sekretariat dan museum mini
yang sedang dikembangkan,” ujar Mizuar.
AKI 2024 akan membagi penerima penghargaan dalam dua jenis. Pertama yaitu Tanda Kehormatan dari
Presiden Republik Indonesia, yang terdiri dari Bintang Budaya Parama Dharma dan Satyalancana Kebudayaan.
Kemudian, penghargaan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) yang mencakup kategori Maestro Seni Tradisi, Pelestari, Pelopor dan/atau Pembaru, Lembaga dan Perorangan
Asing, Media, serta Anak.
Malam puncak AKI 2024 akan dihadiri Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, dan sejumlah Menteri di
Kabinet Indonesia Maju, serta dimeriahkan oleh kolaborasi dari sejumlah musisi tanah air.
Kemendikbudristek berharap, melalui AKI 2024, seluruh lapisan masyarakat dapat semakin terlibat dalam gerakan pelestarian kekayaan budaya bangsa dan bersama-sama memajukan kebudayaan Indonesia.