Pemerintah Ukraina menuduh Rusia melanggar perjanjian gencatan senjata karena menembaki rute yang menjadi jalan untuk warga sipil Mariupol untuk melarikan diri.
Pemboman Rusia tidak hanya membuat banyak korban jiwa, namun juga membuat penduduk pelabuhan kota di Ukraina hidup tanpa pemanas, air, sistem sanitasi, atau telepon.
Menyusul Shell, Coca-Cola, Starbucks, PepsiCo Inc, dan Estee Lauder, untuk memberikan efek jera pada Vladimir Putin, McDonald’s mengumumkan bahwa mereka berhenti beroperasi di Rusia.
Hal ini menanggapi seruan menteri luar negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, yang meminta kepada perusahaan internasional untuk berhenti melakukan bisnis di Rusia.
WHO melaporkan, serangan terhadap rumah sakit di Ukraina, ambulans, dan fasilitas kesehatan lain disana telah meningkat dengan cepat.
Serangan itu membuat pasokan medis seperti oksigen, insulin, APD, persediaan bedah, dan produk darah hampir habis, Badan PBB tengah berusaha untuk segera mendapat pasokan medis ke Ukraina.
Sementara itu, akan ada sanksi baru yang diberikan Komisi Eropa untuk Rusia dan Belarusia.
Dikutip tim blitsnews.com dari Reuters, sumber mengatakan akan melarang tiga bank Belarusia dari sistem perbankan Swift dan menambahkan lebih banyak oligarki dan politisi Rusia ke daftar hitam Uni Eropa.
Dalam perang Rusia – Ukraina ini total korban yang diperkirakan jatuh dari pihak Rusia sebanyak 12.000 dari personel Rusia, mereka juga kehilangan 48 pesawat, 80 helikopter, 303 tank, 1.036 kendaraan bersenjata, 120 artileri dan 27 sistem perang anti-pesawat.
Kepala CIA juga menambahkan bahwa diperkirakan 2.000-4.000 tentara Rusia telah tewas.***