Melalui pelatihan tersebut, maka para anggota Multi Level Marketing (MLM) di dalam menjalankan usahanya, memiliki berbagai sumber keahlian seperti seperti sikap terhadap kesuksesan, keahlian memimpin, keahlian komunikasi, keahlian mengatasi ketakutan pribadi, keahlian mengatasi penolakan, keahlian manajemen uang, keahlian manajemen waktu, penentuan tujuan dan lain sebagainya. di bisnis Multi Level Marketing (MLM) ini para anggota didorong untuk belajar dari kesalahan, memperbaiki kesalahan dan menjadi lebih cerdas secara mental dan emosional.
Menurut Kiyosaki (2002), bahwa Sistem Multi Level Marketing (MLM) sangat baik karena membantu diri sendiri dan orang lain (maju bersama orang lain) serta sangat berguna bagi setiap orang yang suka belajar dan suka mengajar.
Mengapa perusahaan Multi Level Marketing (MLM) yang baik selalu memberikan pelatihan bisnis kepada para anggotanya serta memiliki divisi support syatem yang melakukan penelitian tentang produk dan pelanggan Multi Level Marketing (MLM) ? Seperti yang kita ketahui, lingkungan bisnis merupakan sesuatu yang dinamis, sehingga perubahan akan dapat menjadi cepat. Ditambah lagi dengan beberapa penilaian negatif masyarakat tentang Multi Level Marketing (MLM) , apabila masyarakat menilai negatif, maka bukan tidak mungkin bisnis Multi Level Marketing (MLM) bisa gagal. Sering kali dari awal mereka akan benar-benar bagus.
Beberapa tahun kemudian marketing plan mereka mentok. Sehingga perusahaan Multi Level Marketing (MLM) yang baik harus ada marketing plan (rencana) A dan B, produk yang dihasilkan juga harus bagus . Maka dari itu, di setiap perusahaan Multi Level Marketing (MLM) memiliki divisi support system sebuah organisasi yang menyediakan berbagai sistem pendidikan untuk distributor serta tren dan perkembangan aktual dalam sebuah lingkungan Multi Level Marketing (MLM)..
Selain itu, di dalam struktur perusahaan Multi Level Marketing (MLM) juga terdapat Upline yang dapat kita jadikan mentor dalam menajalankan bisnis Multi Level Marketing (MLM). Adapun peran dari mentor atau upline kita di perusahaan Multi Level Marketing (MLM) menurut Sarosa (2005), antara lain :
- Memberikan motivasi dalam berusaha
Seorang mentor yang baik mampu memahami dengan baik masalah teknis pada usaha kita dan dapat memberikan motivasi yang tepat dan realistis kepada kita sehingga dapat mengembalikan motivasi dan rasa percaya diri kita.
- Memberikan peringatan saat diperlukan
Mentor yang baik akan memberikan ‘rambu-rambu’ atau peringatan yang diperlukan sebelum kita terjatuh dalam kesulitan. Hal ini dapat dilakukan oleh seorang mentor yang baik karena dia mempunyai kemampuan dan pengalaman tentang teknis menjalankan usaha sehingga mampu mengidentifikasi celah-celah yang berpotensi mendatangkan kesulitan yang kadang tidak disadari oleh si pelaku usaha.