Para perajin diberikan pelatihan pada 21 Juni 2022 untuk membentuk kerajinan dengan teknik twist ropes atau teknik pilin dan pewarnaan agar desain kerajinan tangan lebih menarik. Twist ropes merupakan teknik untuk membuat tanaman liar diolah dengan maksimal dan dijadikan sebagai sebuah tambang yang kokoh untuk menciptakan produk yang beraneka ragam, seperti tas, kotak untuk souvenir, hiasan dinding, keranjang, hingga kursi. Bahkan, tambang dari pandan memiliki kekuatan yang mampu menahan beban hingga 120 kg.
Kekuatan ini membawa pembeli dari luar negeri yang belum mengenal potensi Pandan dengan proses dipilin menjadi tambang dari Ketapang. Pembeli luar negeri hanya mengetahui tambang dari Pulau Jawa. Pada hari kedua pelatihan, 22 Juni 2022, para perajin Sulam Pandan membawa barang-barang yang sudah tidak terpakai untuk disulap menjadi barang yang bernilai ekonomis dan estetis.
“Menggunakan teknik twist ropes, pandan yang dipilin menjadi tambang memiliki kekuatan yang mampu menahan beban hingga 120 kg, dan ini sudah diteliti. Dari tanaman pandan ini dapat digunakan untuk menjadi komoditas ekspor, dan KK Literasi, Media, dan Budaya FSRD ITB hadir untuk membagikan ilmu yang kami miliki untuk para perajin di Sungai Bakau. Semangat ibu-ibu sudah tinggi, hanya saja pembuatan produk masih self-minded, contohnya membuat topi hanya ukuran kepala pembuatnya saja, dan tidak pola standar untuk ukuran produk yang dihasilkan.
Selain itu, pengetahuan tentang pengolahan bahan baku pandan masih sangat tradisional, misalnya dalam waktu yang diperlukan untuk pewarnaan hanya berdasarkan perkiraan pribadi. Oleh karena itu, kami hadir memberikan pelatihan pengolahan pewarnaan dan desain serta beragam produk yang dapat dihasilkan dari tanaman pandan. Selain itu, kami akan memberikan contoh membuat e-catalogue untuk membantu memperkenalkan produk ini ke tingkat nasional maupun internasional melalui pasarketapang.com” Papar Dr. Tri Sulistyaningtyas, M. Hum., Ketua Pengabdian Masyarakat ITB menjelaskan.