Adanya kegiatan ini sebagai upaya pencapaian kompetensi P5 yang diikuti oleh seluruh pelajar kelas X di sekolah ini. Pakaian adat yang dibawakan bukan hanya untuk memamerkan kreatifitas saja, melainkan sebagai upaya kampanye kepada masyarakat luas tentang pentingnya hidup sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan.
“Semua pakaian dibuat dari bahan daur ulang sampah seperti kertas koran, bungkus kopi, plastik, karung beras dan masih banyak limbah lainnya,” terangnya.
Sementara itu, Salah satu peserta fashion show Angga Eka mengatakan, saya mengenakan busana daur ulang bertema cinta budaya Indonesia. Busana tersebut dia buat dari berbahan dasar limbah plastik dan kertas karton.
Ide awal hanya terpikir pakaian adat di Indonesia, Kenapa saya pilih bahan plastik, karena bahan dasar plastik ini merupakan limbah yang sulit terurai.
“Makanya, sebisa mungkin kita harus mengurangi penggunaanya dengan cara menjadikan sebagai busana,” ujar dia.