Jonathan Ayah David Korban Penganiayaan, Menolak Damai.

  • Bagikan
๐˜‘๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ต๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ˆ๐˜บ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜‹๐˜ข๐˜ท๐˜ช๐˜ฅ ๐˜’๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜—๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ช๐˜ข๐˜บ๐˜ข๐˜ข๐˜ฏ, ๐˜”๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฐ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜‹๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข๐˜ช. ๐˜”๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช๐˜ฌ ๐˜œ๐˜ค๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข, ๐˜”๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ข๐˜ง๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜›๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ข.

Di hari ke 30 ini, ular beludak itu mau pake permaafan saya saat itu untuk meringankan mereka kelak. Saya tarik ucapan itu, tulis Jonathan di akun Twitternya.

Saya tulis disini, di depan anak saya yang detik ini belum sadar, masih berjuang karena kerusakan berat pada syaraf otaknya, bernafas melalui trakestomi dengan luka lubang di kerongkongannya dan ditanam infus vena besar di bahu kirinya, menggunakan selang NGT untuk makan dan minumnya, kata Jonathan.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan