- F054952CEF20F0CD41E9111C0F7F3DC2

Pemerintah Akan Libatkan PPATK dan BIN Usut Tuntas Transaksi Janggal 349 Triliyun!

  • Bagikan
Pemerintah Akan Libatkan PPATK dan BIN Usut Tuntas Transaksi Janggal 349 Triliyun!

Indo1.id – Pemerintah akan bentuk tim gabungan atau satuan tugas dengan melibatkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) hingga Badan Intelijen Negara (BIN) untuk mengusut laporan hasil analisis dan laporan hasil pemeriksaan transaksi janggal di Kementerian Keuangan Rp 349 triliun.

“Komite akan segera membentuk tim gabungan atau satgas yang akan melakukan supervisi untuk menindakanjuti keseluruhan LHA-LHP dengan nilai agregat sebesar lebih dari Rp 349 triliun dengan case building, membangun kasus dari awal,” tutur Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD  di kantor PPATK, Jakarta, Senin 10 April 2023.

Satgas ini nantinya bertugas mengusut transaksi janggal Rp 349 triliun terdiri dari PPATK, Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Bea Cukai, Bareskrim Polri, Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung, Bidang Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, BIN, dan Kemenkopolhukam.

“Komite akan melakukan case building dengan memprioritaskan LHP dengan bernilai paling besar karena telah menjadi perhatian masyarakat, yakni LHP dengan nilai agregat lebih dari Rp 189 triliun,” sambung Mahfud.

Baca Juga :  Ganjar Pranowo Terlihat Mesra Bersama Prabowo Subianto, Ercik Thohir, Gibran Sarapan Bareng di Bandara Adi Sumarmo Solo

Mahfud menegaskan bahwa komite dan tim gabungan atau satgas akan bekerja secara profesional, transparan, dan akuntabel.

Kemudian, Mahfud membeberkan ada 491 aparatur sipil negara (ASN) Kemenkeu yang terlibat dalam transaksi-transaksi janggal tersebut.

Ia menyebutkan, dari jumlah tersebut, ada yang merupakan bagian dari jaringan kelompok Rafael Alun, eks pejabat pajak yang diduga melakukan pencucian uang.

Baca Juga :  Pemerintah Akan Menyelesaikan Sengketa Tagihan Hutang dengan Jusuf Hamka

“Jangan bicara Rafael misalnya, Rafael udah ditangkap, selesai, loh di laporan ini ada jaringannya, bukan Rafaelnya,” terang Mahfud.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan