Johanis menyampaikan klarifikasinya bahwa chat tersebut terjadi pada Oktober 2022, sebelum dirinya bertugas di KPK dan menjelang usia pensiun.
Johanis mengakui bahwa dirinya memiliki kedekatan dengan Idris dan keduanya berbincang terkait bisnis yang akan dibangun oleh Johanis di dunia hukum bisnis.
Namun, Johanis menegaskan bahwa niatnya tersebut urung terwujud karena saat ini dirinya telah menduduki posisi sebagai Wakil Ketua KPK.
Dalam konteks kasus korupsi tukin di Kementerian ESDM, Johanis Tanak menyatakan bahwa KPK akan terus mengusut kasus tersebut dan akan menindak siapa saja yang terlibat dalam kasus tersebut.
Johanis juga menegaskan bahwa dirinya akan terus memperjuangkan keadilan dan memberantas korupsi di Indonesia.
Sebagai seorang pejabat publik, Johanis Tanak menyadari pentingnya integritas dan transparansi dalam menjalankan tugasnya.
Johanis menegaskan bahwa dirinya tidak akan terlibat dalam tindakan korupsi dan akan selalu bekerja untuk kepentingan rakyat dan bangsa.