Hasto menambahkan, peluang kerja sama dengan Gerindra juga positif. Dia mempersilakan untuk deklarasi calon presiden terlebih dahulu, sementara PDIP akan diumumkan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
“Maka ketika kerja sama itu dilakukan, ya kami menganggap itu sebagai hal yang positif. Sekiranya siap, monggo diumumkan siapa calon presidennya. Kalau bagi PDI Perjuangan, Ibu Mega lah yang akan mengumumkan pada momentum yang tepat,” kata Hasto.
Baru-baru ini, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dikabarkan akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Rencananya, Megawati dan Prabowo akan bertemu saat momen halalbihalal Idul Fitri 2023.
Pertemuan kedua tokoh politik nasional itu sebetulnya sudah biasa, bahkan bisa dibilang sering. Tapi pertemuan kali ini berbeda. Kondisi politik yang semakin hangat, memunculkan banyak spekulasi. Terlebih, saat ini peta politik sudah mulai berpola. Memunculkan blok koalisi. Sudah ada tiga blok yang terbentuk jelang pemilu 2024.
Dulu, PDIP dan Partai Gerindra pernah berkoalisi pada pilpres 2009 dengan menduetkan Megawati dengan Prabowo sebagai pasangan capres-cawapres. Keduanya sepakat, hubungan ini akan berlanjut hingga pilpres 2014. Maka dibuatlah Perjanjian Batu Tulis.
Apakah akan terulang sejarah 2009, patut kita tunggu langkah-langkah yang akan diambil oleh PDI Perjuangan dan Gerindra