Tindakan Membawa Pulang Batu Jumrah Dalam Konteks Hukum

  • Bagikan
๐‘‡๐‘–๐‘›๐‘‘๐‘Ž๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘€๐‘’๐‘š๐‘๐‘Ž๐‘ค๐‘Ž ๐‘ƒ๐‘ข๐‘™๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐ต๐‘Ž๐‘ก๐‘ข ๐ฝ๐‘ข๐‘š๐‘Ÿ๐‘Žโ„Ž ๐ท๐‘Ž๐‘™๐‘Ž๐‘š ๐พ๐‘œ๐‘›๐‘ก๐‘’๐‘˜๐‘  ๐ป๐‘ข๐‘˜๐‘ข๐‘š (๐ท๐‘–๐‘Ž๐‘‘๐‘œ๐‘›๐‘Ž ๐‘“๐‘œ๐‘ก๐‘œ)

Pendapat selanjutnya juga datang dari sebagian besar ulama yang bermazhab Syafiiyah yang menyatakan bahwa membawa batu jumrah keluar dari Kota Makkah ini haram hukumnya apabila bertujuan untuk mengharapkan keberkahan dan kelancaran rezeki apabila membawa batu tersebut pulang.

Mayoritas ulama yang mengetahui motif tersebut pastinya akan menganggap fenomena tersebut adalah kemusyrikan karena seharusnya mengharapkan keberkahan dan kelancaran rezeki ini hanya kepada Allah, bukan kepada batu jumrah yang hanya benda mati.

Selain itu, dilansir dari website resmi NU Online, Imam Syafii juga menerangkan dengan jelas bahwa tidak ada kebaikan yang didapat dari perilaku membawa batu jumrah keluar dari tanah Makkah.

Selain dari kesepakatan para ulama, hukum haram membawa pulang batu jumrah ini juga disinggung oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang menyatakan bahwa :

Baca Juga :  Penggunaan Bukhur Atau Dupa Dalam Hukum Islam? Ini Penjelasanya!

Lafaz Arab

ููŽู‡ู’ูˆูŽ ุญูŽุฑูŽุงู…ูŒ ุจูุญูุฑู’ู…ูŽุฉู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉูุ› ู„ุงูŽ ูŠูุนู’ุถูŽุฏู ุดูŽูˆู’ูƒูู‡ู ุŒ ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูู†ูŽูู‘ูŽุฑู ุตูŽูŠู’ุฏูู‡ู ุŒ ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูŽู„ู’ุชูŽู‚ูุทู ู„ูู‚ูŽุทูŽุชูŽู‡ู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ู…ูŽู†ู’ ุนูŽุฑู‘ูŽููŽู‡ูŽุง ุŒ ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูุฎู’ุชูŽู„ูŽู‰ ุฎูŽู„ุงูŽู‡

Artinya: Dia haram dengan kemuliaan yang Allah berikan, sampai hari kiamat. Tidak boleh dipatahkan ranting pohon-nya, tidak boleh diburu hewannya, tidak boleh diambil barang hilangnya, kecuali untuk diumumkan, dan tidak boleh dicabut rerumputan hijaunya. (HR Bukhari & Muslim)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan