PDIP: Anies Harus Minta Maaf Salah Baca Data Jalan Era SBY vs Jokowi

  • Bagikan
𝐴𝑛𝑖𝑒𝑠 π»π‘Žπ‘Ÿπ‘’π‘  π‘€π‘–π‘›π‘‘π‘Ž π‘€π‘Žπ‘Žπ‘“ π‘†π‘Žπ‘™π‘Žβ„Ž π΅π‘Žπ‘π‘Ž π·π‘Žπ‘‘π‘Ž π½π‘Žπ‘™π‘Žπ‘› π‘†π΅π‘Œ 𝑣𝑠 π½π‘œπ‘˜π‘œπ‘€π‘–. (πΈπ‘˜π‘œπ‘›π‘œπ‘šπ‘– 𝑏𝑖𝑠𝑛𝑖𝑠 π‘“π‘œπ‘‘π‘œ)

Selain itu, sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta, Gilbert juga menilai Anies tidak boleh membandingkan pembangunan jalan di era Jokowi dan SBY. Dia berdalih, pada masa Anies menjabat sebagai Gubernur Jakarta, jalan justru dipersempit dengan melebarkan trotoar.

β€œSeharusnya Anies sendiri tidak melontarkan pernyataan seperti itu karena yang dilakukan di Jakarta adalah penyempitan jalan dengan memperluas trotoar dan mengambil jalan yang ada untuk jalur sepeda. Kemacetan lalu lintas di Jakarta kini semakin parah akibat kebijakan penyempitan jalan yang sesat itu. Selain itu, Anies mengganti nama jalan dan membangun tugu bambu, sepeda, dan sepatu,” ujarnya.

Baca Juga :  Imbas Ketemu Prabowo, Hari Ini Walikota Solo, Gibran Rakbuming Raka Penuhi Panggilan DPP PDIP

Guru Besar Universitas Kristen Indonesia (UKI) itu pun merasa aneh Anies Baswedan sampai saat ini belum meminta maaf karena salah membaca data. “Aneh melihat dia berbicara tentang bertukar pikiran ketika datanya sendiri salah, dan tidak ada permintaan maaf,” tambahnya.

Baca pernyataan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di halaman berikutnya.

Baca Juga :  Demokrat Telah Bulat Capreskan Anies Baswedan!

Simak video ‘Pernyataan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Perbandingan Pembangunan Jalan Anies antara Jokowi dan SBY’:

PUPR Menyatakan Anies Salah Membaca Data BPS
Anies Baswedan mengkritisi pembangunan infrastruktur jalan pada masa kepemimpinan Jokowi dengan alasan kalah dengan pembangunan pada masa Presiden RI ke-6, SBY. Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hedy Rahadian menyatakan Anies salah mengartikan data Badan Pusat Statistik (BPS).

Baca Juga :  Cak Imin Bahas Potensi Berduet dengan Airlangga di Pilpres 2024, Prabowo Ditinggalkan?

“Nah, bukan begitu. Data BPS itu kan perubahan status, bukan pembangunan jalan. Artinya, jumlah kilometer yang menjadi kewenangan jalan nasional bertambah dengan jumlah tertentu,” kata Hedy kepada wartawan di Kompleks Senayan, Jakarta, pada Rabu, 24 Mei 2020.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan