Muzammi mengaku pertemuan saat itu lebih fokus membicarakan soal pemilu yang kondusif agar berjalan jujur dan adil (jurdil). Dia menyebut Mahfud memberi jaminan pemilu akan berjalan sesuai konstitusi dan undang-undang (UU).
“Yang lebih fokus justru tema agar pemeritah bisa menghadirkan situasi yang kondusif agar pilpres dan pemilu bisa luber jurdil. Agar partai-partai bisa melaksanakan amanah konstutusi untuk mencalonkan, mengusung capres aspirasi masing-masing partai tanpa ada intervensi pihak manapun termasuk capres Anies. Dan Prof Mahfud memberi jaminan bahwa beliau akan bekerja sesuai amanat konstitusi dan UU,” ujarnya.
Selain itu, Muzammi juga menyebut bahwa pertemuan dengan Mahfud juga membahas soal sistem pemilu terbuka dan tertutup, serta isu radikalisme yang cenderung bersifat Islamphobia. Dia mengatakan pembicaraan berjalan mengalir santai dan informal.
“Kami juga bicara isu pemilu terbuka dan tertutup. Juga isu radikalisme yang cenderung bersifat Islamphobia. Pembicaraan mengalir santai dan informal,” ucapnya.
Muzammi menjelaskan bahwa pertemuan dengan Mahfud sudah pernah terjadi jauh sebelum para ketum parpol Koalisi Perubahan untuk Persatuan bertemu di pulau milik Ketum NasDem Surya Paloh pada tanggal 19 Mei lalu.