Makam beliau seakan-akan mengapung di tengah laut dan tetap kokoh meskipun sering terkena banjir rob.
Hal ini diyakini sebagai salah satu karomah dari Mbah Mundzakir yang disebabkan oleh keluhuran budi dan keikhlasan beliau dalam beribadah dan berbuat baik kepada sesama.
Banyak orang yang datang berziarah ke makam beliau untuk memohon doa dan berkah.
Untuk menuju makam terapung Syeh Mundzakir, pengunjung harus berjalan sepanjang 700 meter di atas tanggul yang sisi kanan kirinya adalah air laut.
Di tengah perjalanan, pengunjung akan melihat beberapa tiang bekas bangunan yang menjadi saksi bisu dari perkampungan yang hilang.
Di lokasi makam terapung Syeh Mundzakir, pengunjung akan merasakan suasana yang tenang dan damai.
Di sana juga terdapat makam-makam dari keluarga Mbah Mundzakir, seperti istri-istri dan anak-anak beliau, yang juga tidak terendam air laut.
Makam terapung Syeh Mundzakir merupakan salah satu warisan budaya dan sejarah yang harus dilestarikan dan dikembangkan sebagai salah satu identitas daerah dan bangsa.
Makam terapung ini juga mengajarkan nilai-nilai luhur seperti keimanan, keikhlasan, kebaikan, dan kecintaan kepada tanah air.