- F054952CEF20F0CD41E9111C0F7F3DC2

Sayung Demak Tak Tenggelam Meski Terkena Air Rob!

  • Bagikan
Makam Syeh Abdullah Mundzakir Desa Bedono Sayung Kab. Demak. (Foto:instagram @makamsimbahabdullahmundzakir)

Indo1.id  – Makam terapung Syeh Mundzakir merupakan salah satu destinasi wisata religi yang menarik di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Makam terapung ini berada di Dukuh Tambaksari, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, sekitar 20 km dari pusat kota Demak.

Makam terapung ini adalah makam dari Syeh Abdullah Mundzakir atau yang akrab dipanggil Mbah Mundzakir, seorang ulama besar dan pejuang kemerdekaan Indonesia yang lahir pada tahun 1869 di Dusun Jago, Desa Wringinjajar, Kecamatan Mranggen.

Mbah Mundzakir merupakan salah satu ulama yang menyiarkan Islam di wilayah pesisir Demak dan sekitarnya.

Beliau banyak berguru kepada ulama-ulama dari berbagai daerah, salah satunya Syekh Soleh Darat. Beliau juga dikenal sebagai guru dari beberapa ulama besar lainnya.

Baca Juga :  Slamet, Dukun Pengganda Uang Asal Banjarnegara Sudah Bunuh 11 Orang!

Mbah Mundzakir memiliki banyak karomah dan keahlian dalam bidang agama, kanuragan, pengobatan, dan pertanian.

Beliau sangat dermawan dan membantu banyak orang tanpa pamrih. Mbah Mundzakir juga aktif berjuang melawan penjajah Belanda dan Jepang.

Mbah Mundzakir meninggal dunia pada tahun 1950 dalam usia 81 tahun. Makam beliau berada di Dukuh Tambaksari, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, yang dulunya merupakan sebuah perkampungan yang kini hilang karena abrasi air laut.

Yang menarik dari makam Mbah Mundzakir adalah tidak pernah tenggelam meskipun dikelilingi oleh air laut yang pasang surut.

Baca Juga :  Pengaruh Sosial Media Dalam Kaca Mata Seorang Sales Promotion Girl, Intan : 'Handphone Adalah Belahan Jiwa'

Makam beliau seakan-akan mengapung di tengah laut dan tetap kokoh meskipun sering terkena banjir rob.

Hal ini diyakini sebagai salah satu karomah dari Mbah Mundzakir yang disebabkan oleh keluhuran budi dan keikhlasan beliau dalam beribadah dan berbuat baik kepada sesama.

Banyak orang yang datang berziarah ke makam beliau untuk memohon doa dan berkah.

Untuk menuju makam terapung Syeh Mundzakir, pengunjung harus berjalan sepanjang 700 meter di atas tanggul yang sisi kanan kirinya adalah air laut.

Di tengah perjalanan, pengunjung akan melihat beberapa tiang bekas bangunan yang menjadi saksi bisu dari perkampungan yang hilang.

Baca Juga :  Lomba Makan Durian Ditonton Walikota Semarang, Mau Daftar ? Simak Dibawah!

Di lokasi makam terapung Syeh Mundzakir, pengunjung akan merasakan suasana yang tenang dan damai.

Di sana juga terdapat makam-makam dari keluarga Mbah Mundzakir, seperti istri-istri dan anak-anak beliau, yang juga tidak terendam air laut.

Makam terapung Syeh Mundzakir merupakan salah satu warisan budaya dan sejarah yang harus dilestarikan dan dikembangkan sebagai salah satu identitas daerah dan bangsa.

Makam terapung ini juga mengajarkan nilai-nilai luhur seperti keimanan, keikhlasan, kebaikan, dan kecintaan kepada tanah air.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan