“Kami menemukan contoh kepercayaan pada orang mati yang bisa kembali hidup dari kubur, yang hanya bisa dihentikan dengan pemenggalan kepala,” kata Stromski.
Stromski menjelaskan bahwa pada abad ke-19, banyak orang percaya bahwa jika seorang anggota keluarga meninggal tak lama setelah pemakaman, maka bisa jadi dia adalah vampir.
Oleh karena itu, setelah penguburan, kuburan digali lagi dan kepala almarhum dipotong, yang kemudian diletakkan di kaki.
“Mereka juga menemukan contoh kerangka seorang wanita setelah pemenggalan kepala. Tetapi yang ini memiliki tengkorak seorang anak yang diletakkan di dadanya,” ujar Stromski.
Selain itu, sekitar sepertiga kuburan berisi kerangka dengan batu bata yang diletakkan di samping kaki, lengan, dan kepala mereka.
Stromski mengatakan bahwa batu bata itu dimaksudkan untuk mencegah mereka bergerak atau melarikan diri dari kubur.