Penolakan Impor KRL Bekas dari Jepang Oleh Luhut, Direspon Dirut PT KAI

  • Bagikan
π‘ƒπ‘’π‘›π‘œπ‘™π‘Žπ‘˜π‘Žπ‘› πΌπ‘šπ‘π‘œπ‘Ÿ 𝐾𝑅𝐿 π΅π‘’π‘˜π‘Žπ‘  π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘– π½π‘’π‘π‘Žπ‘›π‘” π‘‚π‘™π‘’β„Ž πΏπ‘’β„Žπ‘’π‘‘, π·π‘–π‘Ÿπ‘’π‘ π‘π‘œπ‘› π·π‘–π‘Ÿπ‘’π‘‘ 𝑃𝑇 𝐾𝐴𝐼. (π·π‘œπ‘˜ 𝐾𝐴𝐼 𝑖𝑑 π‘“π‘œπ‘‘π‘œ)

Indo1.id – Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Didiek Hartantyo memberikan tanggapan terhadap penolakan impor kereta rel listrik (KRL) bekas dari Jepang oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Didiek menyatakan bahwa PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan mengikuti keputusan pemerintah terkait hal ini.

“Pihak KCI akan mengikuti arahan pemerintah yang memutuskan untuk tidak melakukan impor kereta yang tidak baru,” ujar Didiek Hartantyo kepada awak media di Jakarta Timur, pada Jumat, 23 Juni 2023.

Baca Juga :  70 Personel Disiagakan, Sidang Vonis Teddy Minahasa

Didiek menjelaskan bahwa saat ini PT KAI sedang melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

Hal ini dilakukan karena setiap keputusan yang diambil akan memiliki dampak tertentu.

“Kami akan mentaati peraturan yang berlaku.

Oleh karena itu, dalam melakukan impor atau mengganti kereta yang baru, tentunya akan ada konsekuensi seperti nilai investasi dan kewajiban layanan publik (PSO).

Baca Juga :  Pentingnya Pancasila Untuk Meredam Panasnya Suhu Politik

Saat ini kami sedang berdiskusi dengan semua pihak terkait,” ungkap Didiek.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan