Indo1.id – Ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh umat Islam yang mampu secara fisik dan finansial.
Ibadah haji memiliki banyak manfaat, seperti menghapus dosa, meningkatkan ketaqwaan, dan mempererat persaudaraan antar sesama Muslim.
Namun, untuk melaksanakan ibadah haji, ada beberapa tata cara yang harus dipahami dan diikuti oleh jemaah haji.
Berikut ini adalah urutan pelaksanaan ibadah haji dari awal hingga akhir:
1. Memulai ihram dari miqat yang telah ditentukan
Ihram adalah niat untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah dengan mengenakan pakaian khusus yang terdiri dari dua helai kain putih bagi laki-laki dan pakaian biasa bagi perempuan.
Ihram dapat dimulai sejak awal bulan Syawal hingga tanggal 9 Zulhijah. Miqat adalah batas waktu dan tempat untuk memulai ihram.
Ada dua macam miqat, yaitu miqat zamani (batas waktu) dan miqat makani (batas tempat).
Batas tempat untuk memulai ihram tergantung dari arah kedatangan jemaah haji.
Sebelum ihram, jemaah haji juga dianjurkan untuk mandi sunnah, berwudhu, memotong kuku, memotong kumis, dan memotong bulu ketiak dan kemaluan.
Setelah itu, jemaah haji mengerjakan shalat sunnah ihram dan mengucapkan niat haji.
Kemudian, jemaah haji berangkat menuju Arafah dengan membaca talbiyah.
2. Wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah
Wukuf adalah berdiam diri di padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijah.
Wukuf dimulai setelah matahari tergelincir hingga terbit fajar pada hari nahar di 10 Zulhijah (hari menyembelih kurban).
Wukuf adalah rukun haji yang paling utama dan jika ditinggalkan maka ibadah haji tidak sah.
Pada saat wukuf, jemaah haji melakukan beberapa amalan, seperti mengerjakan shalat Dzuhur dan Ashar dengan cara qashar dan jamak di awal waktu.
Lalu mendengarkan khutbah wukuf, berdoa, berzikir bersama, membaca Al-Quran, dan mengerjakan shalat Maghrib dan Isya dengan cara qashar dan jamak di awal waktu.