Penyebab timbulnya eksibisionisme, ujar Dini, itu bisa saja karena faktor anti sosial dan pengalaman traumatik.
“Orang yang eksibisionisme, biasanya orang terdekat sering mempermalukan yang akhirnya itu menimbulkan trauma. Sehingga memunculkan sifat narsistik, keinginan menjadi pusat perhatian dan dikagumi,” ujarnya.
Berdasarkan keterangan kepolisian, Popo nekat menampilkan masturbasi dengan manekin agar mendapatkan jumlah viewers yang besar dan meraih keuntungan.
Bagi Dini, faktor ekonomi itu bisa saja benar. Namun, tindakan itu tidak akan terwujud tanpa dorongan lain seperti penyimpangan.
“Jadi apakah soal ekonomi saja? Yang pasti tidak hanya satu berbagai faktor seperti yang saya jelaskan tadi,” paparnya.
Namun, Popo mengalami gender disforia gender dan eksibisionisme masih sebatas dugaan sementara. Sejauh ini Popo belum menjalani tes kejiwaan.
Jika dugaan itu benar, Popo harus diberikan asesmen pendampingan psikologis untuk sembuh dari perilaku itu.