Menyedihkan, Kekerasan yang Menargetkan  Etnis Tertentu, Semakin Memburuk di Darfur, Sudan!

  • Bagikan
Penderitaan warga Darfur, Sudan. (Foto: al Jazeera)

Mereka mengenakan seragam militer atau pakaian sipil dengan syal atau ikat kepala berwarna hijau atau merah.

Beberapa dari mereka juga membawa bendera RSF atau Sudan.

Selain Misterei, HRW juga melaporkan bahwa enam kota dan desa lain di Darfur Barat juga dibakar oleh RSF dan milisi Arab pada bulan Mei dan Juni 2023.

Baca Juga :  Paus Fransiskus Kutuk Kekerasan di Gaza, ' Ini Bukan Perang, Ini Terorisme! '

Kota dan desa tersebut adalah Molle, Murnei, Gokor, Kondoli, Um Ajaja, dan Um Zeifa.

Citra satelit dan data deteksi api menunjukkan bahwa sebagian besar bangunan di kota dan desa tersebut hancur akibat api.

Banyak warga sipil yang melarikan diri dari kekerasan ini ke negara tetangga Chad.

Beberapa dari mereka melaporkan melihat mayat-mayat di sepanjang jalan.

Baca Juga :  Paus Fransiskus Mengecam Aksi Kekerasan di Palestina dan Israel

Menurut PBB, sekitar 217.000 orang telah mengungsi ke Chad sejak konflik di Sudan meletus pada April 2023.

Konflik di Sudan bermula ketika dua jenderal bersaing memperebutkan kekuasaan setelah kudeta militer yang menggulingkan Perdana Menteri Abdalla Hamdok pada 25 Oktober 2023.

Jenderal Abdel Fattah al-Burhan mengklaim sebagai pemimpin negara sementara dengan dukungan RSF yang dipimpin oleh Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo alias Hemeti.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan