Mitos dan Sejarah Pantai Ngobaran, Pantai yang Disebut-sebut sebagai Tempat Akhir Raja Brawijaya V

  • Bagikan
Pantai Ngobaran Gunung Kidul Yogjakarta, dijuluki Bali Van Java. (Foto: instagram @sandratefaaaa)

Indo1.id – Pantai Ngobaran adalah salah satu pantai yang terkenal di Yogyakarta. Pantai ini memiliki julukan ‘Bali of Java’ karena keindahan alamnya yang mirip dengan pantai di Bali.

Pantai Ngobaran berada di kawasan wisata pantai Gunung Kidul di Jl. Ngobaran, Ngrenehan, Sapto Sari, Gebang, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Gunung Kidul.

Pantai Ngobaran memiliki pasir putih yang bersih dan halus, air laut yang biru dan jernih, serta ombak yang tenang.

Baca Juga :  Mitos Kawah Sileri Dieng, Benarkah Jadi Gerbang Antar Dimensi?

Pantai ini juga dikelilingi oleh tebing-tebing karang yang menjulang tinggi dan ditumbuhi oleh pepohonan hijau.

Di pantai ini, pengunjung bisa menikmati pemandangan matahari terbit dan terbenam yang indah.

Selain keindahan alamnya, pantai Ngobaran juga memiliki nilai budaya yang tinggi.

Pantai ini diyakini sebagai tempat Raja Brawijaya V dari Kerajaan Majapahit berakhir.

Konon, raja terakhir Majapahit tersebut bertransformasi menjadi landak laut setelah melakukan upacara muksa atau melepaskan diri dari dunia.

Baca Juga :  Menara Saidah: Misteri dan Kisah Horor yang Menghantui Lantai Empat

Mitos dan sejarah pantai Ngobaran berkaitan dengan legenda Raja Brawijaya V yang merupakan raja terakhir dari Kerajaan Majapahit.

Menurut cerita rakyat, Raja Brawijaya V memerintah Majapahit pada abad ke-15 Masehi.

Pada masa itu, Majapahit mengalami kemunduran akibat serangan dari Kerajaan Demak.

Raja Brawijaya V tidak mampu mempertahankan kerajaannya dan akhirnya melarikan diri ke arah timur bersama beberapa pengikutnya.

Salah satu tempat persembunyiannya adalah di Gunung Kidul, tepatnya di Desa Kanigoro.

Baca Juga :  Mitos Jejak Mistis di Jembatan Suramadu yang Menghubungkan Jawa dan Madura

Di sana, ia mendirikan sebuah pura untuk bersembahyang kepada Dewa Wisnu.

Namun, Raja Brawijaya V tidak merasa tenang di tempat itu karena merasa masih terikat oleh dunia.

Ia pun memutuskan untuk melakukan upacara muksa atau melepaskan diri dari dunia dengan cara bertransformasi menjadi landak laut.

Ia memilih pantai Ngobaran sebagai tempat upacara muksa tersebut.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan