Desa Trunyan menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik bagi para wisatawan yang ingin melihat tradisi pemakaman unik dan pohon Taru Menyan.
Untuk menuju ke sana, wisatawan harus menyeberang menggunakan perahu dari Desa Kedisan.
Di Desa Trunyan, terdapat tiga lokasi pemakaman, yaitu Sema Wayah, Sema Bantas, dan Sema Muda.
Sema Wayah adalah tempat untuk meletakkan jenazah laki-laki dewasa yang sudah menikah.
Sema Bantas adalah tempat untuk meletakkan jenazah perempuan dewasa yang sudah menikah.
Sema Muda adalah tempat untuk meletakkan jenazah anak-anak atau orang dewasa yang belum menikah.
Di setiap lokasi pemakaman, terdapat pohon Taru Menyan yang menjulang tinggi.
Di bawah pohon itu, terdapat ratusan tengkorak dan tulang belulang yang tersusun rapi.
Jenazah baru hanya diletakkan di atas tanah atau bambu tanpa ditutupi apa pun.
Meskipun demikian, tidak ada bau busuk atau lalat di sana. Hanya ada aroma harum dari pohon Taru Menyan yang menyelimuti area pemakaman.
Hal ini membuat banyak orang penasaran dan kagum dengan keajaiban pohon ini.
Selain melihat tradisi pemakaman dan pohon Taru Menyan, wisatawan juga bisa menikmati pemandangan alam yang indah di Desa Trunyan.
Di sini, terdapat Danau Batur yang mempesona dengan latar belakang Gunung Batur yang megah.
Wisatawan juga bisa berinteraksi dengan warga Desa Trunyan yang ramah dan menjaga adat istiadat mereka dengan baik.