- F054952CEF20F0CD41E9111C0F7F3DC2

Dampak Global Lesunya Ekonomi China: Rantai Pasokan Terputus, Konsumsi Menurun, dan Resesi Mengintai

  • Bagikan
Ilustrasi penurunan ekonomi China. (Foto: Capital)

Indo1.id – Ekonomi China, negara dengan produk domestik bruto (PDB) terbesar kedua di dunia, mengalami perlambatan yang lebih dari yang diprediksi oleh sejumlah pengamat.

Pada April 2023, pertumbuhan penjualan ritel, produksi industri, dan investasi aset tetap China menurun dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Penyebab utama perlambatan ekonomi China adalah merebaknya varian virus delta yang lebih menular dan memicu pembatasan ketat di beberapa wilayah.

Selain itu, banjir di daerah China tengah, kekurangan cip yang menghambat penjualan mobil, pasar properti yang melambat, dan kebijakan lingkungan yang ketat juga memberikan tekanan negatif bagi aktivitas ekonomi China.

Baca Juga :  Silent Pandemic, 1 Juta Orang Inggris Jadi Korban Resistensi Antibiotik

Perlambatan ekonomi China tidak hanya berdampak bagi negeri itu sendiri, tetapi juga bagi dunia.

Sebagai salah satu mesin pertumbuhan global dan mitra dagang utama banyak negara, China memiliki peran penting dalam pemulihan ekonomi pasca-pandemi.

Namun, dengan perlambatan ekonomi China, beberapa risiko besar dapat muncul dan mengancam prospek pertumbuhan global, antara lain:

– Gangguan rantai pasokan global. China merupakan pusat produksi dan perdagangan global yang menyediakan berbagai barang dan jasa bagi negara-negara lain.

Namun, dengan adanya pembatasan mobilitas dan penutupan sebagian pelabuhan peti kemas utama di China akibat varian delta, aliran barang dan jasa dari dan ke China terhambat.

Baca Juga :  Misi Aditya L1, Satelit Matahari Pertama India, Sukses Diluncurkan ke Orbit

Hal ini dapat mengganggu operasional perusahaan-perusahaan di seluruh dunia yang bergantung pada pasokan dari China atau menjual produknya ke China.

Selain itu, gangguan rantai pasokan juga dapat menyebabkan kelangkaan barang, kenaikan harga, dan inflasi global.

– Penurunan konsumsi global. China merupakan salah satu pasar konsumen terbesar di dunia yang menyerap banyak produk impor dari negara-negara lain.

Namun, dengan adanya perlambatan ekonomi dan penurunan kepercayaan konsumen di China akibat varian delta, permintaan konsumen China terhadap barang dan jasa dari luar negeri dapat menurun.

Baca Juga :  Cerita Patung Ratu Zenobia di Suriah, Simbol Perlawanan dan Kebanggaan!

Hal ini dapat mempengaruhi pendapatan ekspor dan pertumbuhan ekonomi negara-negara pengekspor ke China.

– Resesi ekonomi global. Jika perlambatan ekonomi China berlangsung lama dan parah, hal ini dapat menimbulkan efek domino bagi pertumbuhan ekonomi global.

Sebab, China merupakan salah satu sumber permintaan agregat global yang mendorong aktivitas produksi dan investasi di seluruh dunia.

Jika permintaan agregat global menurun akibat perlambatan ekonomi China, maka output global juga akan menurun.

Jika output global menurun secara signifikan selama dua kuartal berturut-turut atau lebih, maka kondisi ini disebut sebagai resesi ekonomi global.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan