- F054952CEF20F0CD41E9111C0F7F3DC2

Profil Gianluigi Buffon, Kiper Legendaris yang Resmi Gantung Sepatu

  • Bagikan
Kolase foto Gianluigi Buffon. (Foto: twitter @juvenewslive)

Indo1.id  – Dunia sepak bola kehilangan salah satu penjaga gawang terbaik sepanjang masa.

Gianluigi Buffon, kiper asal Italia yang telah bermain di level tertinggi selama lebih dari dua dekade, telah resmi mengumumkan pensiun dari sepak bola profesional.

Buffon mengakhiri karirnya bersama Parma, klub yang membesarkan namanya dan juga menjadi tempat ia memulai dan mengakhiri perjalanan panjangnya di dunia sepak bola.

Berikut ini adalah profil singkat tentang Buffon, kiper yang mencatatkan banyak prestasi dan rekor di dunia sepak bola.

Awal Karir

Buffon lahir pada 28 Januari 1978 di Carrara, Tuscany, Italia. Ia berasal dari keluarga yang memiliki latar belakang olahraga.

Ayahnya, Adriano Buffon, adalah seorang atlet angkat besi, sedangkan ibunya, Maria Stella Buffon, adalah seorang lempar lembing.

Kakaknya, Guendalina Buffon, juga seorang atlet voli.

Buffon mulai tertarik dengan sepak bola sejak kecil. Ia awalnya bermain sebagai gelandang tengah, tetapi kemudian beralih menjadi penjaga gawang karena terinspirasi oleh kiper Camerun Thomas N’Kono saat Piala Dunia 1990.

Buffon bergabung dengan akademi Parma pada tahun 1991, setelah sebelumnya bermain di beberapa klub lokal seperti USD Canaletto Sepor, ASD Perticata Calcio, dan ASD Bonascola Calcio.

Ia menunjukkan bakat dan potensi yang luar biasa sebagai penjaga gawang muda.

Debut Profesional

Buffon melakukan debut profesionalnya bersama Parma pada 19 November 1995, saat ia baru berusia 17 tahun.

Ia dipercaya untuk menjaga gawang Parma saat melawan AC Milan di pekan ke-10 Serie A. Ia tampil cemerlang dengan berhasil menahan imbang Milan tanpa kebobolan.

Sejak itu, Buffon menjadi pilihan utama sebagai penjaga gawang Parma. Ia membantu Parma memenangkan Coppa Italia, Piala UEFA, dan Supercoppa Italiana pada tahun 1999.

Ia juga mendapatkan reputasi sebagai salah satu penjaga gawang terbaik di Italia dan Eropa.

Transfer Rekor ke Juventus

Baca Juga :  Profil Dan Sumber Kekayaan Suami Sah Syahnaz Jeje Govinda Dan Selingkuhannya Rendy Kjaernett !

Pada tahun 2001, Juventus tertarik untuk mendatangkan Buffon sebagai pengganti Edwin van der Sar yang hengkang ke Fulham.

Juventus berhasil merekrut Buffon dengan harga transfer sebesar €52 juta, yang merupakan rekor transfer terbesar untuk seorang penjaga gawang pada saat itu.

Buffon langsung menjadi andalan Juventus dan membawa klub tersebut meraih gelar Serie A pada dua musim pertamanya.

Ia juga menjadi pahlawan Italia saat memenangkan Piala Dunia 2006 dengan tampil gemilang sepanjang turnamen.

Skandal Calciopoli

Pada tahun 2006, Juventus terlibat dalam skandal Calciopoli yang mengguncang sepak bola Italia.

Juventus dinyatakan bersalah melakukan pengaturan skor dan dihukum degradasi ke Serie B serta dicabut dua gelar Serie A.

Banyak pemain bintang Juventus yang memilih untuk hengkang dari klub tersebut, tetapi Buffon memutuskan untuk bertahan dan membantu Juventus kembali ke Serie A.

Ia menjadi salah satu pemain yang paling disegani dan dicintai oleh para penggemar Juventus karena loyalitasnya.

Dominasi di Serie A

Setelah kembali ke Serie A pada tahun 2007, Juventus mulai bangkit dan mendominasi liga domestik.

Buffon menjadi bagian penting dari kesuksesan Juventus dengan memenangkan sembilan gelar Serie A (dua gelar dicabut karena skandal), empat Coppa Italia, dan lima Supercoppa Italiana.

Buffon juga mencatatkan beberapa rekor individu selama bermain untuk Juventus, seperti pemain dengan penampilan terbanyak untuk Juventus (685 penampilan).

Pemain dengan clean sheet terbanyak di Serie A (296 clean sheet), dan pemain dengan waktu tanpa kebobolan terpanjang di Serie A (974 menit).

Mimpi Buruk Liga Champions

Satu-satunya gelar yang tidak pernah diraih Buffon bersama Juventus adalah Liga Champions.

Ia telah mencapai final Liga Champions sebanyak tiga kali, yaitu pada tahun 2003, 2015, dan 2017, tetapi selalu kalah.

Pada tahun 2018, Buffon mengalami mimpi buruk saat Juventus tersingkir oleh Real Madrid di perempat final Liga Champions.

Baca Juga :  Inilah Daftar Pemain Timnas U 20 Yang Terbang ke Piala Asia U 20 Uzbekistan !

Ia mendapatkan kartu merah karena protes keras kepada wasit setelah Juventus mendapatkan penalti di menit-menit akhir.

Ia juga mengeluarkan komentar-komentar kontroversial tentang wasit setelah pertandingan.

Petualangan Singkat di Paris Saint-Germain

Setelah 17 tahun bersama Juventus, Buffon memutuskan untuk mencari tantangan baru dengan bergabung dengan Paris Saint-Germain pada tahun 2018.

Ia bermain secara bergantian dengan Alphonse Areola dan memenangkan gelar Trophée des Champions dan Ligue 1.

Namun, Buffon hanya bertahan satu musim di PSG. Ia kembali gagal meraih gelar Liga Champions setelah PSG tersingkir oleh Manchester United di babak 16 besar. Ia juga membuat beberapa kesalahan fatal yang berujung pada gol-gol lawan.

Kembali ke Juventus

Pada tahun 2019, Buffon kembali ke Juventus dengan status sebagai pemain cadangan.

Ia hanya bermain sebanyak 17 kali dalam dua musim terakhirnya bersama Juventus. Ia tetap menjadi sosok yang dihormati dan disayangi oleh para pemain dan penggemar Juventus.

Pada musim 2020/21, Buffon berhasil memenangkan Coppa Italia bersama Juventus, yang merupakan gelar Coppa Italia kelima dan gelar terakhirnya bersama klub tersebut.

Ia juga mencatatkan rekor sebagai pemain tertua yang bermain di final Coppa Italia, yaitu pada usia 43 tahun dan 86 hari.

Kembali ke Parma

Pada tahun 2021, Buffon memutuskan untuk kembali ke Parma, klub yang memulai karirnya.

Ia menandatangani kontrak selama tiga tahun dengan Parma, yang saat itu bermain di Serie B.

Ia berharap bisa membantu Parma kembali ke Serie A dan menutup karirnya dengan indah.

Namun, harapan tersebut tidak terwujud. Parma gagal promosi ke Serie A setelah kalah di play-off oleh Lecce.

Buffon juga mengalami cedera yang mengganggu penampilannya. Ia akhirnya memilih untuk pensiun dari sepak bola profesional pada usia 45 tahun.

Karir Timnas Italia

Buffon merupakan salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki oleh timnas Italia. Ia telah bermain sebanyak 176 kali untuk timnas Italia, yang merupakan rekor penampilan terbanyak untuk timnas Italia.

Baca Juga :  Simak Profil Aldila Sutjiadi, Petenis Indonesia yang Lolos ke Semifinal Wimbledon 2023

Buffon telah bermain di lima edisi Piala Dunia, yaitu pada tahun 1998, 2002, 2006, 2010, dan 2014.

Ia menjadi pahlawan Italia saat memenangkan Piala Dunia 2006 dengan tampil gemilang sepanjang turnamen. Ia juga menjadi kapten Italia saat mencapai final Euro 2012.

Buffon mengakhiri karirnya bersama timnas Italia pada tahun 2017, setelah Italia gagal lolos ke Piala Dunia 2018.

Ia menjadi pemain pertama yang gagal lolos ke Piala Dunia setelah sebelumnya memenangkan Piala Dunia.

Prestasi dan Penghargaan

Buffon telah memenangkan berbagai prestasi dan penghargaan selama karirnya, baik di level klub maupun timnas.

Berikut ini adalah beberapa prestasi dan penghargaan yang diraih oleh Buffon:

– Piala Dunia FIFA: 2006
– Kejuaraan Eropa UEFA: Runner-up 2012
– Piala UEFA: 1998/99
– Serie A: 2001/02, 2002/03, 2011/12, 2012/13, 2013/14, 2014/15, 2015/16, 2016/17, 2017/18
– Serie B: 2006/07
– Coppa Italia: 1998/99, 2014/15, 2015/16, 2016/17, 2020/21
– Supercoppa Italiana: 2002, 2003, 2012, 2013, 2015, 2017
– Ligue 1: 2018/19
– Trophée des Champions: 2018
– Pemain Terbaik Serie A: 2016/17
– Penjaga Gawang Terbaik Serie A: (12 kali)
– Penjaga Gawang Terbaik FIFA: (5 kali)
– Penjaga Gawang Terbaik Dunia IFFHS: (5 kali)
– Penjaga Gawang Terbaik Eropa UEFA: (3 kali)
– Penjaga Gawang Terbaik Liga Champions UEFA: (2 kali)
– Skuat Terbaik Liga Champions UEFA: (3 kali)
– Skuat Terbaik Piala Dunia FIFA: (2 kali)
– Skuat Terbaik Euro UEFA: (2 kali)
Ballon d’Or: Runner-up (2 kali)
– FIFA World Player of the Year: Runner-up (2 kali)
– FIFA The Best Men’s Player of the Year: Runner-up (1 kali)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan