Banyak pula korban yang meninggal tanpa meninggalkan jejak atau identitas.
Serangan ini dilakukan oleh AS sebagai bagian dari Proyek Manhattan, sebuah program rahasia untuk mengembangkan senjata nuklir selama Perang Dunia II.
Proyek ini dipimpin oleh ilmuwan Robert Oppenheimer, yang dikenal sebagai “bapak bom atom”.
Tujuan dari serangan ini adalah untuk memaksa Jepang menyerah tanpa harus melakukan invasi darat, yang diperkirakan akan menelan banyak korban jiwa dari kedua belah pihak.
Namun, serangan ini juga menuai banyak kontroversi dan kritik dari berbagai pihak.
Beberapa orang menganggap serangan ini sebagai kejahatan perang atau genosida, karena menargetkan populasi sipil yang tidak bersalah.
Beberapa orang juga meragukan alasan moral dan strategis dari serangan ini, karena Jepang sudah dalam kondisi lemah dan siap untuk menyerah.
Serangan ini juga memicu perlombaan senjata nuklir antara AS dan Uni Soviet, yang kemudian meluas ke negara-negara lain seperti Inggris, Prancis, China, India, Pakistan, Israel, dan Korea Utara.
Serangan ini juga mempengaruhi hubungan internasional, hukum humaniter, gerakan perdamaian, dan kesadaran lingkungan.