Spanyol Darurat Cuaca Panas Ekstrim, Pekerjaan di Luar Ruangan Dilarang dsn Terjadi Kekeringan

  • Bagikan
Wanita muda kepanasan dengan membawa kipas di jalanan kota Sevilla Spanyol. (Foto : Reuters)

Cuaca panas ekstrem ini berdampak negatif pada kesehatan masyarakat, terutama bagi orang-orang yang rentan seperti anak-anak, lansia, dan orang-orang dengan penyakit kronis.

Cuaca panas dapat menyebabkan dehidrasi, kelelahan panas, stroke, dan bahkan kematian.

Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2022, gelombang panas menyebabkan hampir 4.000 kematian di Spanyol.

Baca Juga :  Jaksa Agung Israel, Dakwa PM 'Netanyahu' Tuduhan Korupsi dan Suap

Selain itu, cuaca panas ekstrem juga berdampak pada lingkungan, terutama pada sumber daya air dan kebakaran hutan.

Spanyol mengalami kekeringan yang parah akibat curah hujan yang rendah selama musim dingin dan musim semi.

Reservoir air di Spanyol rata-rata berada di bawah 50 persen dari kapasitasnya, dan di beberapa daerah seperti Andalusia dan Catalonia, levelnya turun menjadi sekitar 25 persen.

Baca Juga :  Cerita Patung Ratu Zenobia di Suriah, Simbol Perlawanan dan Kebanggaan!

Kekeringan ini juga meningkatkan risiko kebakaran hutan, yang telah terjadi di beberapa tempat dan menghanguskan ribuan hektar lahan.

Cuaca panas ekstrem juga berdampak pada ekonomi, terutama pada sektor pertanian dan pariwisata.

Petani mengalami kerugian akibat gagal panen dan kematian ternak. Pariwisata juga terganggu akibat pembatasan perjalanan dan aktivitas di luar ruangan.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan