- F054952CEF20F0CD41E9111C0F7F3DC2

Mitos Gedung Sate Bandung: Antara Lorong Rahasia, Penampakan Hantu, dan Tusuk Sate

  • Bagikan
Gedung Sate Bandung. (Foto: instagram @harris_ciumbuleuit)

Indo1.id  – Gedung Sate adalah salah satu ikon Kota Bandung yang memiliki nilai sejarah, arsitektur, dan budaya yang tinggi.

Gedung ini dibangun pada tahun 1920 oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai pusat administrasi pemerintahan.

Gedung ini kini menjadi kantor Gubernur Jawa Barat dan menjadi salah satu objek wisata yang menarik banyak pengunjung.

Namun, selain keindahan dan kemegahannya, Gedung Sate juga menyimpan berbagai mitos dan kisah mistis yang membuatnya semakin menarik dan misterius.

Beberapa mitos dan kisah mistis tersebut antara lain adalah:

Lorong Rahasia

Bagian paling misterius dari Gedung Sate adalah desas-desus kalau bangunan ini menyimpan lorong rahasia.

Jadi penampakan luar yang megah ini dikabarkan memiliki ruang misterius.

Katanya, bagian tersebut berupa lorong rahasia yang dapat menghubungkan langsung dengan Kantor Dinas Gubernur Jawa Barat.

Lorong rahasia ini konon dibangun oleh Belanda sebagai jalur pelarian jika terjadi serangan dari pihak lawan.

Lorong ini juga dikabarkan memiliki pintu keluar di beberapa tempat strategis di Kota Bandung, seperti di dekat Stasiun Bandung, di bawah Jembatan Pasupati, dan di dekat Taman Lansia.

Namun, keberadaan lorong rahasia ini belum pernah dibuktikan secara ilmiah.

Beberapa orang yang pernah mencoba mencari lorong ini mengaku tidak menemukan apa-apa.

Baca Juga :  Viral Kemunculan Piramid di Danau Toba, Mirip Gunung Padang di Cianjur

Bahkan, ada yang mengaku mendapat gangguan gaib saat mencoba masuk ke dalam gedung.

Penampakan Hantu

Selain lorong rahasia, Gedung Sate juga dikabarkan menjadi tempat bersemayamnya beberapa hantu yang sering menampakkan diri kepada pengunjung atau penjaga gedung.

Beberapa hantu yang sering muncul antara lain adalah:

– Hantu Pemuda Berpakaian Kuno

Hantu ini konon adalah arwah salah satu dari tujuh pemuda yang gugur saat mempertahankan Gedung Sate dari serangan pasukan Gurkha pada tahun 1945.

Jenazah mereka dikubur oleh musuh di halaman depan gedung, tetapi hanya tiga yang berhasil ditemukan dan dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Cikutra pada tahun 1952.

Empat jenazah lainnya masih berada di sana.

Hantu pemuda berpakaian kuno ini sering terlihat oleh penjaga gedung saat malam hari.

Ia biasanya muncul di sekitar tugu peringatan yang ada di halaman depan gedung.

Ia tampak sedang berjaga-jaga atau berpatroli dengan senjata di tangannya.

– Hantu Wanita Berambut Panjang

Hantu ini konon adalah arwah salah satu dari wanita-wanita yang menjadi korban pelecehan seksual oleh tentara Belanda saat mereka menguasai gedung ini.

Wanita-wanita ini dipaksa untuk melayani nafsu bejat tentara Belanda di ruang bawah tanah gedung.

Hantu wanita berambut panjang ini sering terlihat oleh pengunjung atau pegawai gedung saat siang hari.

Baca Juga :  8 Jenis Kecerdasan Manusia dan Karir yang Cocok untuk Masing-Masingnya

Ia biasanya muncul di ruang bawah tanah atau di tangga menuju ruang bawah tanah. Ia tampak sedang menangis atau berteriak dengan wajah pucat dan mata merah.

– Hantu Anjing Hitam

Hantu ini konon adalah arwah salah satu dari anjing-anjing peliharaan tentara Belanda yang ditinggalkan saat mereka meninggalkan gedung ini.

Anjing-anjing ini mati kelaparan atau dibunuh oleh orang-orang yang membenci Belanda.

Hantu anjing hitam ini sering terlihat oleh pengunjung atau pegawai gedung saat sore atau malam hari.

Ia biasanya muncul di halaman belakang gedung atau di sekitar pohon besar yang ada di sana.

Ia tampak sedang menggonggong atau menggigit dengan gigi tajam dan mata menyala.

Tusuk Sate

Bagian paling khas dari Gedung Sate adalah ornamen yang berbentuk tusuk sate yang ada di atas menara tengah gedung.

Ornamen ini menjadi ciri khas gedung ini dan menjadi asal-usul nama Gedung Sate. Namun, ada beberapa versi tentang makna dan asal-usul ornamen ini.

– Versi Pertama

Versi pertama mengatakan bahwa ornamen tusuk sate ini adalah simbol dari jumlah biaya pembangunan gedung ini, yaitu 1,6 juta gulden.

Jumlah ini setara dengan 6,5 juta kilogram beras atau 13 juta tusuk sate.

Baca Juga :  Mitos Batu Menangis: Legenda dan Pesan Moral di Kalimantan Barat

Oleh karena itu, arsitek gedung ini, Ir. J. Gerber, membuat ornamen yang menyerupai tusuk sate untuk menggambarkan biaya pembangunan gedung ini.

– Versi Kedua

Versi kedua mengatakan bahwa ornamen tusuk sate ini adalah simbol dari kebudayaan Indonesia yang kaya dan beragam.

Ornamen ini terdiri dari enam buah mangkuk yang melambangkan enam pulau besar di Indonesia, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Papua.

Mangkuk-mangkuk ini ditusuk oleh sebuah batang bambu yang melambangkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

– Versi Ketiga

Versi ketiga mengatakan bahwa ornamen tusuk sate ini adalah simbol dari kekuasaan dan kemegahan Belanda sebagai penjajah Indonesia.

Ornamen ini terdiri dari sebuah bola emas yang melambangkan matahari atau raja Belanda, yang ditusuk oleh sebuah tombak yang melambangkan kekuatan militer Belanda.

Tombak ini juga memiliki bentuk yang mirip dengan lambang Belanda, yaitu singa dengan pedang dan panah.

Itulah beberapa mitos dan kisah mistis yang menyelimuti Gedung Sate Bandung.

Gedung ini memang memiliki daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang ingin menikmati keindahan arsitektur dan sejarahnya, tetapi juga bagi para pencinta misteri yang ingin merasakan sensasi mistisnya..

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan