- F054952CEF20F0CD41E9111C0F7F3DC2

Benarkah Galon Air Isi Ulang Berbahaya Bagi Kesehatan Saat Terkena Panas?

  • Bagikan
Gambaran kemasan Galon isi ulang air mineral. (Foto: Cleo)

Indo1.id – Galon air isi ulang merupakan salah satu sumber air minum yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.

Galon air isi ulang dinilai lebih praktis dan ekonomis dibandingkan dengan air minum dalam kemasan (AMDK) sekali pakai.

Namun, belakangan ini muncul isu bahwa galon air isi ulang berbahaya bagi kesehatan, terutama jika terkena panas. Benarkah demikian?

Menurut para ahli, galon air isi ulang sebenarnya aman untuk dikonsumsi, asalkan memenuhi standar kesehatan dan kebersihan.

Galon air isi ulang harus terbuat dari bahan plastik yang berkualitas dan tidak mengandung zat berbahaya, seperti Bisfenol A (BPA).

BPA adalah zat kimia yang digunakan untuk membuat plastik keras dan transparan, tetapi dapat bermigrasi ke air jika terkena panas atau cahaya.

Baca Juga :  Terminal Lucidity, Fenomena Kembali Sadar dan Sehat  Sebelum Meninggal

BPA dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh dan berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan reproduksi, kanker payudara, diabetes, obesitas, dan penyakit jantung.

Namun, menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kandungan BPA dalam galon air isi ulang yang beredar di pasaran telah memenuhi syarat ambang batas, yaitu tidak lebih dari 0,6 miligram per liter.

Hal ini berarti bahwa galon air isi ulang tidak berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah wajar.

Selain itu, galon air isi ulang juga harus diisi dengan air yang telah melalui proses pengolahan yang higienis dan sesuai dengan standar mutu.

Baca Juga :  Apa Manfaat Minum Segelas Susu saat Sahur, Simak Penjelasanya!

Air yang digunakan untuk mengisi galon harus bebas dari bakteri, virus, jamur, logam berat, pestisida, dan zat-zat lain yang dapat membahayakan kesehatan.

Air juga harus memiliki pH yang seimbang, yaitu antara 6,5-8,5.

Untuk memastikan bahwa galon air isi ulang aman untuk dikonsumsi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh konsumen.

Pertama, konsumen harus memilih galon air isi ulang yang memiliki label resmi dari BPOM atau dinas kesehatan setempat.

Label ini menunjukkan bahwa galon air isi ulang telah memenuhi standar kesehatan dan keamanan pangan.

Kedua, konsumen harus memeriksa kondisi fisik galon air isi ulang sebelum membelinya.

Baca Juga :  Cara Mudah untuk Tetap Makan Saat Lidah Terasa Pahit saat Sakit

Galon air isi ulang harus bersih, tidak bocor, tidak retak, tidak berbau, dan tidak berwarna.

Ketiga, konsumen harus menyimpan galon air isi ulang di tempat yang sejuk dan teduh.

Hindari menyimpan galon air isi ulang di bawah sinar matahari langsung atau di dekat sumber panas lainnya.

Hal ini untuk mencegah migrasi BPA atau zat-zat lain ke dalam air.

Keempat, konsumen harus menghabiskan galon air isi ulang dalam waktu maksimal satu bulan sejak tanggal pembelian.

Jika melebihi batas waktu tersebut, sebaiknya ganti dengan galon baru untuk menghindari pertumbuhan mikroorganisme dalam air.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan