Beberapa rumah juga memiliki taman dan kolam ikan.
– Sebuah nekropolis atau kota mati yang berisi banyak makam-makam besar dan kecil. Makam-makam ini berisi jenazah-jenazah manusia dan hewan yang dikubur dengan peralatan-peralatan ritual.
– Sebuah gudang besar yang berisi banyak barang-barang hasil produksi atau perdagangan. Barang-barang ini antara lain tembikar, perhiasan, senjata, alat-alat musik, mainan anak-anak, dan mumi-mumi binatang.
– Sebuah bengkel kerajinan yang berisi banyak alat-alat dan bahan-bahan untuk membuat barang-barang seperti tembikar, perhiasan, patung-patung, dan tekstil.
Kota emas kuno ini, yang juga dikenal sebagai “The Rise of Aten”, berasal dari masa pemerintahan Amenhotep III hingga raja Tutankhamun. “Banyak misi asing bekerja di daerah ini untuk mencari kuil kamar mayat Tutankhamun karena kuil Horemheb dan Ay ditemukan di sini,” tutur Hawass dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip Africa CGTN.
Para arkeolog mengatakan bahwa penemuan kota Aten ini merupakan salah satu penemuan arkeologi terbesar dalam sejarah Mesir.
Kota ini memberikan gambaran yang jelas tentang kehidupan masyarakat Mesir Kuno pada masa pemerintahan Firaun Amenhotep III dan Akhenaten.
“Kota ini adalah kota terbesar yang pernah ditemukan di Mesir,” kata Zahi Hawass dalam sebuah pernyataan resmi.
“Kota ini memberi kita gambaran tentang kehidupan orang-orang pada saat itu. Kami dapat melihat bagaimana mereka bekerja, bagaimana mereka beribadah, bagaimana mereka hidup bersama.”
Penemuan kota Aten ini juga membuka peluang untuk menemukan lebih banyak harta karun sejarah di wilayah Luxor.
Wilayah ini dikenal sebagai tempat berdirinya banyak monumen-monumen penting dari zaman Mesir Kuno, seperti Kuil Karnak, Kuil Luxor, Lembah Para Raja, Lembah Para Ratu, dan lain-lain.