Indo1.id – Iron Dome adalah sistem pertahanan udara milik Israel yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan roket, mortir, dan proyektil lainnya yang mengancam wilayah Israel.
Sistem ini diklaim memiliki tingkat keberhasilan mencapai 96 persen dalam menangkis serangan roket dari kelompok militan Palestina, seperti Hamas dan Jihad Islam.
Namun, dalam konflik terbaru antara Israel dan Hamas yang meletus sejak 10 Mei 2021, sistem Iron Dome tampaknya tidak mampu menghadapi gelombang roket yang ditembakkan oleh Hamas dari Jalur Gaza.
Menurut laporan media, sekitar 5.000 roket telah ditembakkan oleh Hamas ke Israel, dan sebagian dari roket-roket itu berhasil menembus pertahanan Iron Dome dan mengenai sasaran di Israel.
Bagaimana bisa sistem Iron Dome yang terkenal canggih itu dijebol oleh Hamas? Apa kelemahan dan keunggulan sistem Iron Dome?
Bagaimana cara kerja dan sejarah pengembangan sistem Iron Dome? Artikel ini akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Apa itu Iron Dome?
Iron Dome adalah sistem pertahanan darat ke udara yang terdiri dari radar dan roket pencegat yang mampu melacak dan menetralisir setiap roket yang ditembakkan ke sasaran di Israel.
Sistem ini menggunakan radar untuk mendeteksi roket yang masuk, kemudian menghitung lintasan dan titik jatuhnya.
Jika roket tersebut dianggap berbahaya, sistem ini akan meluncurkan roket pencegat yang disebut Tamir untuk menghancurkannya di udara.
Sistem Iron Dome memiliki jangkauan sekitar 70 km dan dapat menangani beberapa ancaman secara bersamaan.
Sistem ini juga dapat membedakan antara roket yang akan mengenai daerah berpenduduk atau daerah kosong, sehingga menghemat biaya dan amunisi.
Setiap baterai Iron Dome dapat dilengkapi dengan tiga atau empat peluncur, masing-masing dengan 20 roket pencegat.
Sistem Iron Dome dikembangkan oleh perusahaan pertahanan Israel, Rafael Advanced Defense Systems, dengan bantuan dari Amerika Serikat.
Sistem ini mulai beroperasi pada tahun 2011 dan telah digunakan dalam beberapa konflik antara Israel dan Palestina, seperti Operasi Pilar Pertahanan pada tahun 2012 dan Operasi Protective Edge pada tahun 2014.
Apa kelemahan dan keunggulan Iron Dome?
Sistem Iron Dome memiliki beberapa kelemahan dan keunggulan yang perlu diketahui. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Kelemahan:
– Sistem Iron Dome tidak dapat menangani semua jenis ancaman udara, seperti pesawat tempur, rudal balistik, atau drone. Sistem ini hanya efektif untuk menghadapi roket jarak pendek atau menengah.
– Sistem Iron Dome memiliki kapasitas terbatas dalam jumlah roket pencegat yang dapat diluncurkan.
Setiap roket pencegat berharga sekitar 50 ribu dolar AS, sedangkan setiap roket Hamas hanya berharga sekitar 800 dolar AS. Jika Hamas menembakkan banyak roket secara bersamaan atau berulang-ulang, sistem Iron Dome bisa kehabisan amunisi atau kewalahan.
– Sistem Iron Dome tidak dapat menjamin perlindungan 100 persen bagi warga Israel.
Beberapa roket Hamas bisa lolos dari deteksi atau intersepsi sistem Iron Dome karena faktor-faktor seperti cuaca, kesalahan teknis, atau kesalahan manusia.
Beberapa roket juga bisa jatuh di dekat sasaran atau meledakkan roket pencegat di atas permukiman warga.
Keunggulan:
– Sistem Iron Dome telah membuktikan kemampuannya dalam mengurangi korban jiwa dan kerusakan akibat serangan roket Hamas.
Menurut laporan media, sistem Iron Dome telah berhasil mencegat sekitar 90 persen dari roket-roket yang ditembakkan oleh Hamas ke Israel.
Sistem ini juga telah menyelamatkan banyak nyawa warga sipil Israel dari konflik yang berlangsung selama lebih dari satu dekade.
– Sistem Iron Dome memberikan rasa aman dan percaya diri bagi warga Israel dalam menghadapi ancaman Hamas.