Apa itu Iron Dome? Sistem Pertahanan Israel yang Dijebol Hamas

  • Bagikan
Gambaran sistem Iron Dome sedang bekerja manghalau serangan roket. (Foto: x @JMichaelWaller)

Kedua, sistem Iron Dome mengirimkan informasi tersebut ke pusat komando dan kontrol yang akan menghitung titik jatuh roket tersebut.

Pusat komando dan kontrol akan memutuskan apakah roket tersebut berbahaya atau tidak, dan apakah perlu dilakukan intersepsi atau tidak.

– Ketiga, jika roket tersebut dianggap berbahaya, sistem Iron Dome akan meluncurkan roket pencegat yang disebut Tamir untuk menghancurkannya di udara.

Roket pencegat tersebut dilengkapi dengan hulu ledak yang akan meledak saat mendekati roket target.

Ledakan tersebut akan menghancurkan roket target atau mengubah lintasannya agar jatuh di daerah yang tidak berbahaya.

Baca Juga :  Lagi, Israel Serang Gaza, Pemimpin Jihad Islam Tewas

Sistem Iron Dome dikembangkan dengan sejarah sebagai berikut:

– Sistem Iron Dome mulai dikembangkan pada tahun 2007 sebagai respons terhadap serangan roket yang dilakukan oleh Hamas dan Jihad Islam dari Jalur Gaza ke Israel.

Serangan roket tersebut telah menimbulkan korban jiwa dan kerusakan di wilayah selatan Israel, terutama kota Sderot.

– Sistem Iron Dome dikembangkan oleh perusahaan pertahanan Israel, Rafael Advanced Defense Systems, dengan bantuan dari Amerika Serikat.

Amerika Serikat telah memberikan bantuan dana sebesar 1,6 miliar dolar AS untuk pengembangan dan pengadaan sistem Iron Dome sejak tahun 2011.

– Sistem Iron Dome mulai beroperasi pada tahun 2011 dan telah digunakan dalam beberapa konflik antara Israel dan Palestina, seperti Operasi Pilar Pertahanan pada tahun 2012 dan Operasi Protective Edge pada tahun 2014.

Baca Juga :  Paus Fransiskus Mengecam Aksi Kekerasan di Palestina dan Israel

Sistem ini juga telah digunakan dalam konflik antara Israel dan Hizbullah di Lebanon pada tahun 2019.

– Sistem Iron Dome terus mengalami peningkatan dan pengembangan seiring dengan perkembangan teknologi dan ancaman.

Beberapa peningkatan yang dilakukan antara lain adalah penambahan jangkauan, kapasitas, mobilitas, akurasi, dan kemampuan untuk menangani ancaman lain seperti drone atau pesawat tempur.

Kesimpulan

Iron Dome adalah sistem pertahanan udara milik Israel yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan roket, mortir, dan proyektil lainnya yang mengancam wilayah Israel.

Baca Juga :  Bela Palestina, Ribuan Orang Turun Kejalan di Bandung

Sistem ini diklaim memiliki tingkat keberhasilan mencapai 96 persen dalam menangkis serangan roket dari kelompok militan Palestina, seperti Hamas dan Jihad Islam.

Namun, dalam konflik terbaru antara Israel dan Hamas yang meletus sejak 10 Mei 2021, sistem Iron Dome tampaknya tidak mampu menghadapi gelombang roket yang ditembakkan oleh Hamas dari Jalur Gaza.

Menurut laporan media, sekitar 5.000 roket telah ditembakkan oleh Hamas ke Israel, dan sebagian dari roket-roket itu berhasil menembus pertahanan Iron Dome dan mengenai sasaran di Israel.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan