Salah satunya adalah dr. Djaja Surya Atmadja yang turut angkat suara dalam kasus tersebut, dr.Djaja lebih dulu sempat tertawa saat mendapatkan pertanyaan dari Richard Lee yang menyebut bahwa Edi Darmawan memberikan napas buatan kepada korban pembunuhan, Mirna dengan tangannya sendiri.
“Itu tahu enggak di jurnal forensik dibilang kontraindikasi melakukan itu,” kata dia mengutip tayangan YouTube dr.Richard Lee pada Selasa, 9 Oktober 2023.
Dalam menanggapi kasus tersebut, dr. Djaja mengungkapkan adanya beberapa kontra indikasi yang bisa saja dialami Edi Darmawan yaitu bisa pingsan atau meninggal dunia.
Hal itu bisa saja terjadi, jika memberikan napas buatan kepada Mirna yang diduga meninggal karena sianida.
“Siapa yang kasih napas buatan lo akan mati juga, atau pasti dia pingsan. Percaya deh,” katanya.
Dalam hal ini Djaja juga mengungkap, bahwa adanya keanehan terhadap pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oleh ayah Mirna Salihin, Edi Darmawan terkait dirinya yang pernah memberikan napas buatan kepada Mirna Salihin.
“Enggak mungkin, karena dari sini (lambung) kalau dari (letal dosis sianida) 150 mg berkurang dia kasih napas buatan itu sambil ditekan-tekan (timbulkan efek). Kalau 10 mg lebih dari 15 0mg lah masuk. Itu yang aneh-anehnya,” tandasnya lagi.
Di sisi lain, Djaja juga mengungkap bahwa akan ganjil jika sianida berisi 250 mg dibawa Jessica dalam bentuk cairan di botol.
“Di mana-mana orang yang siandia itu kalau kita bawa 250 mg itu kecil, tidak akan dibawa dalam bentuk cairan di botol, ngapain?” tandasnya lagi.