Indo1.id – Nasi kucing, dalam sejarah dan asal-usulnya yang unik terkait porsi kecilnya, memiliki akar yang menarik dalam kuliner Indonesia.
Menurut buku “Atlas Kuliner Nusantara Makanan Spektakuler 33 Provinsi” karya Rizal Khadafi (2008), istilah ini berasal dari miripnya ukuran porsinya dengan makanan kucing di angkringan.
Seiring memberi makan kucing dengan porsi sedikit, nasi kucing pun dihidangkan dalam porsi kecil.
Menurut laman Warisan Budaya Takbenda Indonesia, nasi kucing tidak hanya tentang porsi kecil, melainkan juga mengandung lauk ikan bandeng.
Pilihan bandeng ini dipengaruhi oleh kesukaan kucing terhadap jenis makanan tersebut.
Oleh karena itu, istilah nasi kucing menjadi umum digunakan untuk merujuk pada hidangan yang unik ini.
Nasi kucing bukan sekadar hidangan ringan, tetapi telah menjadi bagian integral dari kuliner Indonesia yang kaya akan sejarah.
Dengan akarnya yang mengaitkan ukuran porsinya dengan memberi makan kucing dan penambahan lauk ikan bandeng, makanan ini mencerminkan kreativitas dan keunikan dalam memberi nama pada hidangan lokal.
Seiring berjalannya waktu, nasi kucing terus mempertahankan posisinya sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan kuliner Nusantara.
