Peran dalam Dakwah
Antara abad ke-12 dan ke-14, Quran Stambul menjadi senjata rahasia para mubaligh yang menjelajahi dunia.
Cetakan terbatas dengan desain eksklusif dan penyamaran sempurna sebagai bandul kalung, menjadi bukti betapa berharganya karya ini dalam menyebarkan ajaran Islam.
Perkembangan dan Penyebaran
Nama ‘Stambul’ tak lepas dari Istanbul, pusat kekhalifahan terakhir zaman dinasti Islam.
Perkembangan seni miniatur dan kepercayaan Sultan Selim II membentuk titik balik dalam sejarah Quran Stambul.
Dipercayakan kepada Hafiz Osman Effendi, seorang kaligrafer terkenal pada masanya, karya ini melampaui batas zaman dan wilayah.
Kenyamanan dan Status Sosial
Di era modern, cetakan Quran Stambul menyebar ke India, Pakistan, Iran, dan Austria, membawa keunikan dalam setiap tinta yang tercipta.
Di Indonesia sendiri, tiga warna tulisan membedakan kelas sosial pengguna, dari hitam untuk kaum umum, merah untuk kelas menengah, hingga kuning keemasan untuk para elite.