75 Tahun Merdeka, Kemerdekaan Untuk Oligarki Dan Koruptor?

  • Bagikan
Syahrul Amin Nasution,Dosen Univ.PTIQ Jakarta.

Sistem politik yang ada saat ini sering kali terkesan hanya menguntungkan mereka yang memiliki kekuatan finansial dan koneksi. Partisipasi politik yang seharusnya merangkul seluruh elemen masyarakat terkadang justru terbatas pada mereka yang memiliki sumber daya. Ini mengakibatkan kesenjangan dalam representasi politik dan memudarkan semangat demokrasi yang seharusnya inklusif.

Selain itu, pengaruh oligarki dan korupsi sering kali merembet ke sektor ekonomi. Kesenjangan sosial-ekonomi semakin lebar, di mana kelompok kaya semakin kaya, sementara kelompok miskin terus berjuang dalam kemiskinan. Ini bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga masalah keadilan sosial yang mendasar.

Namun, penting untuk diakui bahwa bukan seluruh perjalanan Indonesia selama 75 tahun ini negatif. Ada juga berbagai pencapaian yang membanggakan dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Namun, pencapaian tersebut tidak dapat menghapus fakta bahwa masalah struktural seperti oligarki dan korupsi masih menghambat kemajuan.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan reformasi mendalam dalam sistem politik dan ekonomi. Penegakan hukum yang tegas terhadap praktik korupsi serta upaya untuk mengurangi kekuasaan oligarki menjadi langkah penting yang harus diambil. Masyarakat juga perlu lebih aktif dalam mengawasi dan menuntut akuntabilitas dari para pemimpin mereka.

  • Bagikan