“Sehingga secara popularitas dan elektabilitas pastinya terdongkrak. Kuncinya nanti di wakilnya, apakah bisa menambal kekurangan-kekurangan Dani,” ujar alumnus Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.
Yusuf mengungkapkan kalua Dani adalah tipikal kepala daerah yang energik, rajin turun ke masyarakat, serta memiliki gaya kepemimpinan egaliter.
Terbukti selama memimpin, Dani lebih sering menyerap aspirasi public secara langsung ketimbang duduk di belakang meja.
“Artinya butuh wakil yang mampu mengimbangi energi Dani yang memang ‘sat-set, sat-set’,” tambah Yusuf.