Kompol Kasranto Mengaku Terjerumus Dalam Jaringan Peredaran Sabu Teddy Minahasa.

  • Bagikan
πΎπ‘œπ‘šπ‘π‘œπ‘™ πΎπ‘Žπ‘ π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘‘π‘œ π‘€π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘˜π‘’ π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘—π‘’π‘Ÿπ‘’π‘šπ‘’π‘  π·π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š π½π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘› π‘†π‘Žπ‘π‘’ 𝑇𝑒𝑑𝑑𝑦 π‘€π‘–π‘›π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘ π‘Ž. (πΉπ‘œπ‘‘π‘œ πΌπ‘›π‘ π‘‘π‘Žπ‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š πΎπ‘Žπ‘π‘Žπ‘Ÿπ‘˜π‘Žπ‘™π‘–π‘šπ‘Žπ‘›π‘‘π‘Žπ‘›1)

Saat itu, Kasranto masih menjabat sebagai Kapolsek Kalibaru dan diminta Linda untuk mencari pembeli sabu.

Kasranto meminta dua mantan anggotanya, yakni Aipda Achmad Darmawan dan Aiptu Janto Situmorang untuk mencari bandar yang mau membeli sabu.

Namun, Kasranto mengaku tidak mengetahui bahwa barang haram itu milik seorang jenderal polisi bintang dua.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan