Nah film ini mencoba menjawab problem tersebut melalui kisah yang sangat menyentuh, penuh sensitivitas sekaligus membuka mata kita tentang bagaimana perjuangan berat yg harus dihadapi oleh pengidap mental illness setiap harinya.
Kamu akan disuguhi rasa yang pedih begitu melihat si tokoh utama harus merekam suara lawan bicaranya hanya untuk memastikan apakah dia nyata atau cuma khayalannya.
Bayangkan kamu sedang berkencan dengan seorang dan merasa segalanya indah, namun saat rekaman suara diputar, cuma terdengar hembusan angin saja. Apa tidak bikin mewek?