“Oleh sebab itu, kami ingin segera ada kajian yang melibatkan bukan hanya PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), tetapi juga dari akademisi,” ujar Luhut.
Luhut juga menegaskan, nantinya Terminal LNG akan dibangun di lepas pantai Bali melalui perbaikan konfigurasi midstream offshore dengan mempertimbangkan kelestarian mangrove maupun keindahan area wisata. Alasan lain yang mendasari adalah tidak akan mengganggu lalu lintas kapal dan biaya pembangunan lebih efisien.
Selain itu, melihat kondisi laut yang ada, Menko Luhut juga menyinggung tentang pengolahan sampah. Sebelumnya, telah diresmikan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Tahura Ngurah Rai, dan Padang Sambian. Ketiga lokasi tersebut mampu menampung sampah sebanyak 1.020 ton per hari.
“Melalui TPST ini harapannya penanganan sampah tidak menjadi masalah bagi kabupaten, kota, maupun Provinsi Bali,” tandasnya.
Dalam langkah tindak lanjutnya, Kemenko Marves akan mengoordinasikan pembahasan lanjutan atas usulan offshore dari PLN tersebut dengan melibatkan kementerian/lembaga dan para pihak terkait.