Google Ancam Akan Menghentkan Mesin Pencarinya Di Australia

  • Bagikan
π΄π‘›π‘π‘Žπ‘šπ‘Žπ‘› πΊπ‘œπ‘œπ‘”π‘™π‘’ π»π‘’π‘›π‘‘π‘–π‘˜π‘Žπ‘› 𝑀𝑒𝑠𝑖𝑛 π‘ƒπ‘’π‘›π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘›π‘¦π‘Ž 𝐷𝑖 π΄π‘’π‘ π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘™π‘–π‘Ž (πΉπ‘œπ‘₯𝑏𝑒𝑠𝑖𝑛𝑒𝑠 π‘π‘œπ‘š π‘“π‘œπ‘‘π‘œ)

Indo1.id – Google mengancam akan menghentikan layanan pencariannya di Australia karena negara tersebut mewajibkan perusahaan untuk membayar royalti kepada penerbit berita.

Menurut laporan BBC pada hari Jumat (22/1), Australia telah memperkenalkan undang-undang yang penting untuk membuat Google, Facebook, dan perusahaan teknologi lainnya membayar outlet media untuk konten berita mereka.

Namun, perusahaan teknologi raksasa Amerika Serikat ini menentang undang-undang tersebut dan menganggapnya memberatkan serta merusak akses lokal terhadap layanan.

Baca Juga :  Di Bilang Cuma Cari Follower, Sosok Tyna Ratu Kini Di Hujat Netizen

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengatakan bahwa anggota parlemen tidak akan menyerah pada “ancaman” tersebut.

Kode berita yang diusulkan akan mengikat Google dan Facebook untuk melakukan negosiasi dengan penerbit mengenai nilai konten berita. Jika tidak ada kesepakatan yang dapat dicapai terlebih dahulu, maka kode tersebut akan menjadi undang-undang.

Pada sidang Senat pada hari Jumat (22/1), Direktur Pelaksana Google Australia, Mel Silva, menyatakan bahwa undang-undang tersebut “tidak dapat diterapkan”.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan