Dua Pelajar dari Madrasah di Ponorogo Raih Kesempatan Kuliah Di Universitas Top Dunia

  • Bagikan
π·π‘’π‘Ž π‘ƒπ‘’π‘™π‘Žπ‘—π‘Žπ‘Ÿ π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘– π‘€π‘Žπ‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘ π‘Žβ„Ž 𝑑𝑖 π‘ƒπ‘œπ‘›π‘œπ‘Ÿπ‘œπ‘”π‘œ π‘…π‘Žπ‘–β„Ž πΎπ‘’π‘ π‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘› πΎπ‘’π‘™π‘–π‘Žβ„Ž 𝐷𝑖 π‘ˆπ‘›π‘–π‘£π‘’π‘Ÿπ‘ π‘–π‘‘π‘Žπ‘  π‘‡π‘œπ‘ π·π‘’π‘›π‘–π‘Ž (π΅π‘’π‘Ÿπ‘–π‘‘π‘Žπ‘ π‘Žπ‘‘π‘’ π‘“π‘œπ‘‘π‘œ)

Etik mengatakan bahwa ia memilih NTU dan mengambil jurusan Bachelor of Economics karena ia tertarik dengan bahasa Mandarin dan ingin mendapatkan pendidikan yang lebih baik di luar negeri. Ia juga tertarik dengan penelitian yang dilakukan oleh beberapa profesor di NTU mengenai kebijakan ekonomi di Taiwan dan Asia.

Untungnya, seluruh biaya kuliah mereka ditanggung oleh Beasiswa Indonesia Maju (BIM), sehingga Etik, yang hanya anak petani, dan Like, yang hanya anak kuli bangunan, dapat mewujudkan cita-cita mereka untuk kuliah di luar negeri.

Baca Juga :  Ketua Umum DPP KNPI Dr. Ilyas Indra Sosialisasikan Legalitas DPP KNPI dalam Acara Buka Bersama dan Dialog Kebangsaan

“Sejak SMP saya sudah bercita-cita untuk kuliah di luar negeri. Sejak saat itu, saya selalu mencari informasi untuk bisa mendapatkan beasiswa karena orang tua saya hanya petani,” kata Etik.

Sama seperti Etik, Like juga telah berjuang keras untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Ia memilih untuk mengambil jurusan Bachelor Program of Biotechnology and Food Nutrition di NTU setelah ikut serta dalam kegiatan organisasi dan beberapa lomba serta berusaha meningkatkan nilai rapornya.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Instruksikan, KKP Harus Genjot Hilirisasi Rumput Laut

Proses seleksi untuk masuk universitas luar negeri sangatlah ketat. Kedua pelajar ini bersaing dengan pelajar lain dari seluruh dunia dan harus memiliki nilai rapor yang baik di sekolah. Selain itu, kemampuan berbahasa Inggris yang di atas rata-rata juga menjadi persyaratan seleksi beasiswa.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan