Dua Pelajar dari Madrasah di Ponorogo Raih Kesempatan Kuliah Di Universitas Top Dunia

  • Bagikan
π·π‘’π‘Ž π‘ƒπ‘’π‘™π‘Žπ‘—π‘Žπ‘Ÿ π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘– π‘€π‘Žπ‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘ π‘Žβ„Ž 𝑑𝑖 π‘ƒπ‘œπ‘›π‘œπ‘Ÿπ‘œπ‘”π‘œ π‘…π‘Žπ‘–β„Ž πΎπ‘’π‘ π‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘› πΎπ‘’π‘™π‘–π‘Žβ„Ž 𝐷𝑖 π‘ˆπ‘›π‘–π‘£π‘’π‘Ÿπ‘ π‘–π‘‘π‘Žπ‘  π‘‡π‘œπ‘ π·π‘’π‘›π‘–π‘Ž (π΅π‘’π‘Ÿπ‘–π‘‘π‘Žπ‘ π‘Žπ‘‘π‘’ π‘“π‘œπ‘‘π‘œ)

Meskipun diterima di beberapa universitas di Kanada, Belanda, dan Australia, kedua pelajar tersebut memutuskan untuk kuliah di National Taiwan University karena hanya di universitas tersebut terdapat jurusan yang mereka inginkan.

Keduanya juga tertarik untuk mempelajari bahasa Mandarin sehingga memilih Taiwan sebagai destinasi kuliah. Bahkan, saat ini keduanya sedang mengambil kursus bahasa Mandarin untuk memudahkan komunikasi ketika berada di Taiwan.

Etik mengatakan bahwa ia memilih NTU dan mengambil jurusan Bachelor of Economics karena ia tertarik dengan bahasa Mandarin dan ingin mendapatkan pendidikan yang lebih baik di luar negeri. Ia juga tertarik dengan penelitian yang dilakukan oleh beberapa profesor di NTU mengenai kebijakan ekonomi di Taiwan dan Asia.

Untungnya, seluruh biaya kuliah mereka ditanggung oleh Beasiswa Indonesia Maju (BIM), sehingga Etik, yang hanya anak petani, dan Like, yang hanya anak kuli bangunan, dapat mewujudkan cita-cita mereka untuk kuliah di luar negeri.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan