Indo1.id – Seruan dari seorang pemimpin partai Islam di Malaysia, Parti Islam Se-Malaysia (PAS), untuk membatalkan konser band rock Inggris Coldplay di negara itu pada bulan November telah menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat.
Pada hari Rabu, 10 Mei lalu, anggota komite kerja pusat PAS, Nasrudin Hassan, memposting di Facebook bahwa konser Coldplay seharusnya dibatalkan karena dia meragukan manfaatnya bagi agama, ras, dan negara, dan khawatir bahwa konser tersebut akan memupuk budaya hedonisme dan kesesatan di negara itu.
Unggahan Facebook tersebut dilengkapi dengan gambar vokalis Chris Martin yang memegang bendera pelangi, yang merupakan simbol bagi komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT), selama konser Coldplay di Stadion Wembley di London.
Seruan dari anggota PAS ini telah menarik respons dari anggota Partai Aksi Demokratik (DAP), Nga Kor Ming, yang menyatakan bahwa pemerintah Malaysia telah menyetujui Coldplay untuk tampil di negara itu pada akhir tahun ini.