Muzammi mengatakan saat itu Mahfud mendapat perhatian dari para capres karena mengungkap kasus pencucian uang di lingkungan Kementerian Keuangan.
“Pertemuan terakhir koalisi itu tanggal 19 Mei kemarin di Kepulauan Seribu di tempat Pak Surya Paloh. Tiga pimpinan partai, Demokrat diwakili oleh AHY, Surya Paloh, dari PKS ada Ketua Majelis Syuro dan Presiden Syaikhu, sepakat bahwa kita akan terus berkoalisi maju terus koalisi kita, dengan capres Pak Anies Baswedan. Adapun cawapres nanti kita serahkan Pak Anies untuk menilainya, tentu dengan kesepakatan tiga partai,” kata Muzammi.
“Pertemuan dengan Prof Mahfud itu tanggal 15 April, ketika Prof Mahfud sedang ramai-ramainya kasus money laundry yang ramai di Komisi III dan Komisi XI, beliau lagi naik daun, kita menyampaikan, ‘Prof, dapat perhatian dari semua capres nih’. Jadi konteksnya apresiasi langkah Prof Mahfud,” lanjutnya.
Muzammi menegaskan bahwa Koalisi Perubahan untuk Persatuan akan solid, termasuk soal penentuan cawapres Anies. Dia mengatakan PKS tidak akan terpengaruh oleh pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang menyebut AHY masuk dalam radar cawapres Ganjar Pranowo.
“Itu menunjukkan AHY punya nilai jual dan berkualitas, sehingga menjadi salah satu pertimbangan Puan menjadi cawapres. Namun, PKS yakin AHY tak goyah dan tetap bersama KPP. Namun, bisa juga ini hanya gimik-gimik Puan untuk memecah konsentrasi Demokrat dalam KPP,” kata Muzammi.