Candi Sukuh memiliki arsitektur yang unik dan berbeda dengan candi-candi Hindu lainnya di Jawa Tengah. Candi ini memiliki struktur berteras-teras (punden berundak) yang menunjukkan adanya sinkretisme antara budaya asli Nusantara dengan Hinduisme.
Relief-relief yang menghiasi candi ini juga menampilkan bentuk tubuh manusia yang menyerupai wayang kulit, dengan wajah tampak samping tetapi tubuh tampak depan.
Candi Sukuh diduga dibangun untuk tujuan pengruwatan, yaitu menangkal atau melepaskan kekuatan buruk yang mempengaruhi kehidupan seseorang akibat ciri-ciri tertentu yang dimilikinya.
Dugaan ini didasarkan pada relief-relief yang memuat cerita-cerita pengruwatan, seperti Sudamala dan Garudheya, dan pada arca kura-kura dan garuda yang terdapat di candi ini.