Kayu Tlogosari: Kayu Setan yang Dapat Ditukar Dengan Kekayaan dan Harta!

  • Bagikan
Kayu telogosari/tlogosari yang punya cerita sejarah. (Foto: Biodiversity Of Singapore)

Kayu ini telah digunakan sejak zaman dahulu sebagai bahan dasar pembuatan kapal tradisional yang digunakan untuk berlayar di laut.

Kapal-kapal tersebut menunjukkan daya tahan dan kualitas dari kayu tlogosari yang mampu bertahan di laut untuk waktu yang lama.

Salah satu contoh kapal tradisional yang menggunakan kayu tlogosari adalah kapal pinisi.

Kayu tlogosari juga berkaitan dengan sejarah kerajaan-kerajaan di tanah Jawa, seperti Mataram Islam, Demak, Pajang, Banten, Cirebon, hingga Surakarta dan Yogyakarta.

Kayu ini digunakan sebagai bahan untuk membuat senjata, perabotan, ukiran, hingga elemen bangunan seperti atap, pintu, atau jendela.

Baca Juga :  Perbedaan Kayu Tlogosari dan Kayu Jati: Mengenal Ciri Khas dan Keunggulan Masing-Masing

Kayu tlogosari juga dipercaya memiliki khasiat magis dan mistis oleh sebagian masyarakat Jawa. Kayu ini diyakini dapat menarik kekayaan dan kesuksesan bagi pemiliknya.

Kayu ini juga dapat ditukar dengan barang-barang berharga lainnya, seperti emas, permata, atau uang.

Namun, beberapa berkeyakinan kayu tlogosari juga memiliki resiko yang besar bagi orang yang tidak berhati-hati dalam menggunakannya.

Baca Juga :  Mitos Ciri Kayu Tlogosari: Asap Lurus Ke Atas saat Dibakar

Kayu ini dapat menimbulkan kesialan atau malapetaka bagi orang yang tidak menghormati atau menyalahgunakan kayu ini.

Oleh karena itu, kayu tlogosari harus digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab.

Kayu ini harus dirawat dengan baik dan diberi sesaji atau doa sesuai dengan kepercayaan masing-masing.

Kayu tlogosari merupakan jenis kayu yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah tanah Jawa.

Baca Juga :  Mitos Kayu Tlogosari Kering, Membersihkan Energi Negatif dalam Rumah, Menurut Para Pakar Spiritual

Kayu ini tidak hanya memiliki nilai estetika dan fungsional, tetapi juga nilai sejarah dan budaya yang tinggi.

Kayu ini juga menjadi saksi bisu dari perjalanan bangsa Indonesia dari masa ke masa.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan