Oleh karena itu, atas permintaan dari para kiai dan Dewan Syuro DPP PKB, Cak Imin diminta untuk tidak bicara mengenai Pilpres.
Cak Imin sendiri mengakui bahwa dirinya sering kali bicara tanpa berpikir terlebih dahulu, dan itulah yang membuatnya dipingit oleh PKB.
“Ya, supaya saya tidak bicara terlalu banyak. Karena biasanya saya bicara tanpa berpikir terlebih dahulu.
Saya sudah ditegur karena kebiasaan bicara tanpa berpikir terlebih dahulu,” ungkap Cak Imin kepada wartawan di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta pada Sabtu (8/7/2023).
Cak Imin sendiri tidak mengetahui sampai kapan dirinya akan dipingit.
Dia mengatakan bahwa selama masa tersebut, dia tidak diperbolehkan untuk membicarakan Pilpres.
“Tentang berapa lama saya akan dipingit, saya tidak tahu.
Tetapi, kita akan menunggu keputusan dari Dewan Syuro,” tuturnya.
Ketika ditanya apakah keputusan ini terkait dengan kesepakatan calon wakil presiden (cawapres) dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Cak Imin enggan menjawab.
“Saya tidak tahu, saya tidak tahu,” jawabnya sambil tersenyum.