Cukup untuk memberikan wewenang kepada pengurus DPP,” ujar Yusuf kepada para wartawan.
Yusuf juga menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil karena Cak Imin dianggap seperti seorang pengantin.
Menurut tradisi Jawa, pengantin harus mulai masuk ke dalam kamar, mempersiapkan diri, dan siap-siap.
Oleh karena itu, atas permintaan dari para kiai dan Dewan Syuro DPP PKB, Cak Imin diminta untuk tidak bicara mengenai Pilpres.
Cak Imin sendiri mengakui bahwa dirinya sering kali bicara tanpa berpikir terlebih dahulu, dan itulah yang membuatnya dipingit oleh PKB.
“Ya, supaya saya tidak bicara terlalu banyak. Karena biasanya saya bicara tanpa berpikir terlebih dahulu.
Saya sudah ditegur karena kebiasaan bicara tanpa berpikir terlebih dahulu,” ungkap Cak Imin kepada wartawan di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta pada Sabtu (8/7/2023).