Indo1.id – TikTok, platform video pendek yang berasal dari China, dikabarkan tengah mengembangkan proyek ritel online yang disebut Project S TikTok.
Melalui proyek ini, TikTok berencana untuk menjual produk-produknya sendiri di aplikasinya, tanpa melibatkan merek atau penjual lain.
Proyek ini telah beroperasi di pasar Inggris dengan fitur Trendy Beat, yang menawarkan produk-produk populer yang dikirim dari China dan dimiliki oleh ByteDance, induk perusahaan TikTok.
Proyek ini menuai kekhawatiran dari pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM).
Menurut Menteri Kemenkop UKM Teten Masduki, Project S TikTok dapat mengancam bisnis UMKM di Indonesia, karena akan bersaing langsung dengan produk-produk lokal yang juga dijual di platform digital.
Teten mengatakan, banyak UMKM yang memanfaatkan platform TikTok untuk memasarkan produk mereka, seperti pakaian, aksesoris, kosmetik, dan lain-lain.
Jika TikTok mulai menjual produk-produknya sendiri dengan harga murah dan promosi besar-besaran, maka UMKM akan kesulitan bersaing dan bisa kehilangan pangsa pasar.
Teten juga mengkritik model bisnis yang dilakukan TikTok melalui Project S TikTok. Menurutnya, model ini mirip dengan cara Amazon membuat dan mempromosikan barang terlarisnya sendiri.