- F054952CEF20F0CD41E9111C0F7F3DC2

Pengamat Ekonomi Khawatirkan Harga Barang Impor dari Tiongkok Bersaing dengan Produk Dalam Negeri Melalui TikTok Shop

  • Bagikan
Tiktok Shop. (Foto: Instagram @mikrotik.indonesia)

Indo1.id – Pengamat Ekonomi Khawatirkan Harga Barang Impor dari Tiongkok Bersaing dengan Produk Dalam Negeri Melalui TikTok Shop

Mohammad Faisal, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), mengungkapkan keprihatinannya terhadap persaingan harga antara barang impor dari Tiongkok dengan produk dalam negeri.

Menurutnya, harga yang lebih murah dari barang impor dapat menjadi pesaing berat bagi industri lokal.

Lebih lanjut, Faisal menyoroti kemunculan aplikasi TikTok yang memiliki fitur social commerce, yang turut memudahkan peredaran barang impor di pasar Indonesia.

Baca Juga :  Empat Direktur Dipecat, Saham Garuda Bergerak Meningkat

Ia menekankan bahwa strategi marketing TikTok Shop, khususnya melalui Project S yang sedang ramai dibicarakan, menawarkan diskon besar-besaran dalam jangka waktu tertentu melalui media sosial.

Hal ini menjadikan konsumen tergoda untuk membeli barang dengan harga yang lebih murah.

“TikTok ini bukan sekadar e-commerce. Project S adalah aplikasi TikTok dalam hal marketing.

Pada TikTok, seringkali ada iklan-iklan yang menawarkan barang-barang tertentu dengan diskon dalam waktu tertentu.

Hal ini akan mempermudah untuk memikat konsumen,” ujar Mohammad Faisal.

Menurut Faisal, perbedaan harga antara barang impor dan produk lokal menjadi faktor utama mengapa barang-barang impor dari Tiongkok mendapatkan banyak peminat di Indonesia.

Baca Juga :  5 Ide Bisnis Saat Puasa Ramadhan, Simak Yuk?

Kehadiran TikTok sebagai sarana iklan dengan barang-barang diskon membuatnya sangat efektif dalam menarik minat pengguna untuk melakukan pembelian.

Pengamat ekonomi ini juga menyoroti bahwa persaingan antara produk dalam negeri dengan barang impor telah dimulai sejak tahun 2004 dan semakin berkembang setelah perjanjian perdagangan bebas ASEAN-Tiongkok.

Namun, baru pada akhir 2010, peran digitalisasi sosial media dan platform online, seperti TikTok, membuat peredaran barang impor semakin mudah dan mempermudah penjualan bagi konsumen.

Baca Juga :  Tertekan urusan AS-China, Rupiah Melemah ke Rp. 14.095

“Dengan diiklankan di platform TikTok misalnya, barang yang biasanya dijual dengan harga yang agak mahal dapat dijual dengan harga setengahnya, bahkan kurang dari setengahnya, dalam rentang waktu tertentu.

Tentunya hal ini akan sangat ampuh menarik minat konsumen yang mencari diskon,” tutupnya.

Pengamatan dari Mohammad Faisal ini memberikan pandangan tentang peran aplikasi TikTok dalam mendukung peredaran barang impor dan dampaknya pada persaingan ekonomi di Indonesia.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan