Dan event semacam ini akan dilakukan setiap satu bulan maupun dua bulan sekali, melihat dari anggaran atau sponsor yang bisa mensupport terselenggaranya acara tersebut, serta tidak menutup kemungkinan akan lebih banyak klub sepak bola yang akan ikut dalam kompetisi ini.
Untuk kedepannya selaku pengurus mempunyai harapan masing-masing bagi SSB tersebut, seperti yang diutarakan pada kali ini.
“Bagi anak pemula agar bisa eksis dan SSB ini bisa melebar kemana saja supaya dikenal oleh masyarakat Semarang khususnya” ucap Ibu Bambang.
“Agar anak-anak bisa dapat bergabung di SSB Laskar Garuda ini dan bisa menambah keanggotaan anak-anak lebih banyak lagi” ujar Rizky.

“Anak-anak sekarang jangan selalu main HP, ototnya perlu dikembangkan agar tetap sehat berolah raga” imbuh Dedi Priyono.
“Siapa tau nanti dari SSB Laskar Garuda muncul bibit baru dan bisa mewakili bisa berada di Tim Nasional” pungkas Solikin.
KepSek SSB Laskar Garuda Semarang, Rizky mengatakan, pembinaan untuk anak-anak usia dini yang memiliki minat tinggi bisa bermain sepak bola ini terus berjalan.
Bahkan, untuk melatih mereka berkompetisi pihaknya selalu mengikutkan anak-anak pada event pertandingan sepak bola.
Setiap kali latihan, dengan mengenakan seragam SSB Laskar Garuda berwarna merah, semangat mereka sangat tinggi. Mereka mengikuti setiap arahan dari pelatih, seperti berlari mengelilingi lapangan, menggiring bola, dan latihan fisik serta taktikal.
Kendati demikian, pembinaan usia dini calon pesepakbola di tingkat SSB ini berlum mendapat perhatian oleh pemerintah baik daerah maupun pusat. Bahkan, asosiasi sepak bola seperti PSSI juga belum menyentuh kegiatan ini.
Hingga kini untuk mendidik dan melatih anak-anak yang memiliki minat tinggi pada olahraga sepak bola ini masih dilakukan secara swadaya.
Orang tua melakukan iuran untuk membayar biaya latihan anak-anak mereka belajar olah raga sepak bola.