Indo1.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku sering dimintai ‘uang’ oleh tiga menteri lain di Kabinet Indonesia Maju.
Ketiga menteri tersebut adalah Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
Hal ini diungkapkan Sri Mulyani saat memberikan sambutan dalam acara LPDP Festival 2023 di Jakarta, Kamis (3/8/2023).
Dalam acara tersebut, Sri Mulyani melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang capaian dan tantangan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dalam memberikan beasiswa kepada putra-putri terbaik bangsa.
Sri Mulyani mengatakan bahwa LPDP telah memberikan beasiswa kepada lebih dari 200 ribu orang, baik untuk studi dalam negeri maupun luar negeri.
Namun, ia juga mengeluh bahwa Nadiem dan Yaqut selalu meminta anggaran pendidikan naik terus.
“Selain LPDP, Pak Nadiem dan Pak Menag itu rajin minta untuk dana pendidikan naik terus Bapak. Jadi sebenarnya tidak hanya LPDP yang naik, tapi Pak Nadiem dan Pak Menag adalah dua orang yang mendapatkan benefit,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga menyebut nama Budi Gunadi Sadikin, yang menurutnya agresif meminta 1.000 dokter spesialis setiap tahun.
Ia mengatakan bahwa LPDP telah memberikan beasiswa kepada dokter-dokter spesialis dengan prioritas 1.000 per tahun, namun baru 600 orang yang masuk.
“Mestinya Pak Menkes di sini, beliau juga agresif Pak minta 1.000 dokter spesialis setiap tahun. LPDP memberikan beasiswa kepada dokter-dokter spesialis dengan prioritas 1.000 per tahun. Sekarang yang baru masuk 600 orang Bapak. Jadi uangnya ada, orangnya tidak ada. Agak sombong sedikit menterinya,” kelakar Sri Mulyani.
Sri Mulyani menambahkan bahwa LPDP juga telah mendanai lebih dari 2.400 proyek riset yang berkaitan dengan berbagai bidang, seperti teknologi, kesehatan, budaya, dan lain-lain.
Ia berharap bahwa LPDP bisa menjadi instrumen untuk mewujudkan mimpi Indonesia menjadi negara maju.
“LPDP seperti Palugada, apa yang kamu mau kita ada gitu Bapak. Untuk pendidikan dan penelitian. Ini adalah salah satu instrumen untuk mewujudkan mimpi kita,” ujar Sri Mulyani.