- F054952CEF20F0CD41E9111C0F7F3DC2

Jokowi Sampaikan Nota Keuangan dan RAPBN 2024, Ini Isi Pentingnya

  • Bagikan
Presiden Jokowi saat menyampaikan Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 dalam Sidang Paripurna DPR, Rabu (16/8/2023). (Foto: Tangkapan Layar TVR Parlemen)

Indo1.id  – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 dalam Sidang Paripurna DPR, Rabu (16/8/2023).

Dalam pidatonya, Jokowi mengungkapkan sejumlah asumsi makro, target pembangunan, dan prioritas belanja negara untuk tahun depan.

Jokowi mematok pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 sebesar 5,1-5,7% year on year (YoY).

Ini artinya pemerintah terus berkomitmen untuk mengembalikan pertumbuhan ekonomi di atas 5% setelah terkontraksi akibat pandemi Covid-19.

Selain itu, Jokowi juga menargetkan inflasi pada tahun 2024 sebesar 2,8% YoY.

Baca Juga :  Di Depan Bara JP, Jokowi Jawab Pihak Yang Mempertanyakan Kepentingan Tol!

Ini menunjukkan bahwa pemerintah akan menjaga stabilitas harga di bawah 3%, dengan mengoptimalkan kinerja tim pengendali inflasi pusat dan daerah.

Untuk nilai tukar rupiah, Jokowi memproyeksikan di kisaran Rp14.700-Rp15.200 per USD.

Sementara itu, suku bunga SBN 10 tahun diproyeksi menguat di level 6,49-6,91%.

Sedangkan harga minyak bumi dunia diproyeksikan jauh lebih rendah di kisaran USD75-80 per barel.

Dalam pidatonya, Jokowi juga mengumumkan kenaikan gaji PNS sebesar 8 persen dan pensiunan 12 persen.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan daya beli masyarakat.

Baca Juga :  Presiden Joko Widodo Bertemu Megawati Di Istana Merdeka.

Selain itu, Jokowi juga menyiapkan anggaran perlindungan sosial sebesar Rp493,5 triliun untuk mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem dan penurunan prevalensi stunting.

Anggaran ini akan dialokasikan untuk program-program seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Kartu Prakerja, Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan Bantuan Subsidi Upah (BSU).

Dalam pidatonya, Jokowi juga menekankan pentingnya transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Untuk itu, pemerintah akan fokus pada lima agenda utama, yaitu:

1. Mewujudkan sumber daya manusia unggul yang produktif, inovatif, sejahtera, dan berdaya saing melalui peningkatan kualitas pendidikan dan sistem kesehatan, serta reformasi sistem perlindungan sosial.

Baca Juga :  Eks Ketua KPK Ungkap Jokowi Pernah Minta Hentikan Kasus Setya Novanto

2. Akselerasi pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi, khususnya infrastruktur di bidang energi, pangan, konektivitas, serta Teknologi Informasi dan Komunikasi.

3. Pemantapan implementasi reformasi birokrasi dan simplifikasi regulasi.

4. Meningkatkan aktivitas ekonomi yang bernilai tambah tinggi, melalui hilirisasi sumber daya alam.

5. Mendorong pengembangan ekonomi hijau.

Jokowi berharap bahwa dengan desain APBN 2024 yang responsif dan progresif ini, Indonesia dapat bangkit dari dampak pandemi Covid-19 dan melaju menuju Indonesia Maju.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan